JABAREKSPRES.COM – Kontroversi penayangan wawancara pasangan gay di podcast Deddy Corbizier masih terus menjadi polemik, meski video tersebut telah di takedown dan Deddy Corbuzier sudah meminta maaf, namun Netizen masih belum bisa melupakannya begitu saja.
Bahkan ada yang membanding-bandingkan dengan penerapan hukum tentang LGBT di negara lain. Netizen menganggap pemerintah Indonesia tidak tegas dalam menerapkan hukum terhadap LGBT ini.
Kemudian netizen mencontohkan hukum yang berlaku dan diterapkan di Kerajaan Brunei Darussalam.
Mereka menilai jika saja di Indonesia sejak awal bersikap tegas seperti di Brunei, publik figur seperti Deddy Corbuzier dengan jutaan pengikut di YouTube itu tidak akan berani mengundang pelaku LGBT ke podcast miliknya.
“Di Brunei kaum Gay ketakutan, di sini mereka ketawa-tawa bahagia diberi panggung,” seru netizen.
Diketahui, Kerajaan Brunei Darussalam tidak mentolerir perilaku LGBT tumbuh merajalela di negaranya. Dalam pidato resminya pada 3 April 2019 lalu, Sultan Hassanal Bolkiah menyerukan ajaran Islam yang “lebih kuat”.
Raja pun resmi memberlakukan hukuman syariah Islam yang mencantumkan hukuman rajam hingga tewas terhadap kaum homoseksual.
“Saya ingin melihat ajaran Islam di negara ini bertumbuh semakin kuat,” kata Sultan Hassanal Bolkiah sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Selasa (10/5).
Sejak aturan ini diberlakukan, seseorang akan dihukum dengan pasal mengenai hubungan seks homoseksual jika dia mengaku atau kedapatan berhubungan seks berdasarkan kesaksian empat orang.
Sementara di Indonesia, penerapan hukuman bagi pelaku LGBT sangat minim. Bahkan mereka bisa dengan bebas bergaul dan tampil di publik, seperti salah satunya di podcast Deddy Corbuzier, yang dicap ikut memberi panggung terhadap LGBT.
Karenanya tayangan tersebut dianggap akan berakibat pada merusak generasi bangsa, menyesatkan hingga sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan sesama jenis.
Akibat dari menghadirkan pasangan gay ke podcastnya tersebut, warganet geram sampai membuat tagar #UnsubscribePodcastCorbuzier menggema di Twitter.
Deddy juga dikecam karena dianggap ikut mengkampanyekan LGBT.
Meski sudah meminta maaf, dirinya mengaku heran kenapa kontennya itu kini malah bermasalah. Padahal, ia sebelumnya juga pernah mengundang LGBT lainnya sebelum podcast pasangan gay.