Eks Menkominfo Heran dengan PSI yang Hanya Bisa Menyerang Anies Baswedan

JAKARTA – Mantan Menkominfo Tifatul Sembiring merasa heran dengan arah politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI).  Dia mengatakan, mengatakan dari dulu sampai sekarang, PSI hanya bisa nyinyir kepada Gubernur Anies Baswedan.

Pendapat tersebut disampaikan oleh Tifatul lewat unggahan di akun media sosial Twitter pribadinya.

Tifatul menyampaikan keheranannya terhadap jajaran PSI dari mulai petinggi hingga para kadernya.

Terlebih PSI, menurut Tifatul, sering sekali mengkritik kebijakan ataupun pendapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tanpa memberikan solusi yang jelas.

“Partai ini dari atas sampai bawah, dari dulu sampai sekarang, cuma bisa nyinyirin Gubernur Anies,” kata Tifatul, Selasa (19/4).

“Tuding orang begini begitu,” sambungnya.

Selain itu keheranan yang dialami Tifatul juga coba disampaikan ke Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

Tifatul heran apa PSI tak memiliki narasi besar yang lebih bagus dibanding nyinyirin Gubernur DKI Jakarta.

“Bu Grace, apa PSI nggak punya narasi besar soal kebangsaan, persatuan, wujud Indonesia yg sama2 kita impikan,” pungkas Tifatul.

Kicauan Tifatul terpantau mendapat 144 komentar, 281 retweets, dan 1.330 likes dari netizen hingga berita ini terbit.

Pernyataan Tifatul tak lepas dari sorotannya terhadap komentar Roy Suryo terhadap pernyataan Grace Natalie.

Sebab Grace Natalie menduga kalau Relawan Anies terlibat dalam insiden pengeroyokan Ade Armando, 11 April lalu.

Landasan Grace mengatakan hal tersebut, yani tangkapan layar WhatsApp Group Relawan Anies Apik yang tersebar di jagat media sosial.

Mantan Menpora Roy Suryo menilai tudingan Grace Natalie telah kehilangan logika akal sehat.

“Ha ha ha, mantan reporter TV ini seperti sudah kehilangan logika akal sehatnya,” tulis Roy Suryo.

Roy menambahkan tak patut tangkapan layar WhatsApp Group dijadikan landasan analisis apalagi menggunakan kata “jika” untuk berlindung dari jerat hukum.

“Moso ‘Screen Capture’ yang tidak dibuatnya sendiri (karena dia bukan member WAG tersebut) berani dijadikan ‘Dasar Analisisnya’,” terang Roy.

“Meski berlindung dibalik kata-kata ’jika, jika’ untuk menghindari hukum, tetap saja ambyar,” pungkasnya.

Bahkan cuitan Roy Suryo melampirkan video singkat berdurasi satu menit yang berisikan penjelasan Grace Natalie. (Fin-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan