Perdebatan Halal dan Haram Sering Terjadi di Kalangan Ulama, Begini Kata Wamenag

JAKARTA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi meminta, polemik soal perdebatan halal dan haram wayang sebaiknya dihentikan.

“Sebaiknya perdebatan masalah (halal dan haram, red) wayang dihentikan, karena sudah mengarah pada perdebatan yang tidak produktif,” ujar Zainut Tauhid dalam keterangan resminya, Rabu (23/2).

Dia mengatakan soal perdebatan hukum halal dan haram sudah sering terjadi di kalangan ulama dan dinilai hal yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Menurutnya perbedaan tersebut harus disikapi secara bijaksana, saling memahami, toleran dan tidak boleh saling menjelekkan, apalagi menistakan satu sama lain.

Meskipun begitu, dia meminta penceramah agama juga memiliki perspektif yang lebih luas dalam memahami masalah. Tidak cukup hanya pendekatan hukum halal dan haram atau boleh dan tidak.

Dia menuturkan penceramah harus mempertimbangkan masalah sosial, budaya, kearifan lokal dan nilai-nilai lain yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat yang majemuk dan plural.

“Sehingga tidak menimbulkan gesekan dan konflik di antara kelompok masyarakat,” katanya.

Diketahui sebelumnya, penceramah Khalid Basalamah dalam video yang beredar di media sosial menyebut sebagai umat Islam yang sadar akan tuntutan agama, harus menjadikan Islam sebagai tradisi dan budaya, bukan sebaliknya.

Dia mengatakan wayang sebagai peninggalan nenek moyang yang bisa dikenang dan sebagai tradisi orang-orang terdahulu, namun tak lama kemudian, Khalid meminta maaf atas pernyataannya tersebut melalui akun media sosialnya.

Setelah Khalid meminta maaf, muncul video pergelaran wayang yang berlangsung di pondok pesantren milik Miftah Maulana Habiburohman atau yang akrab disapa Gus Miftah.

Dalam pergelaran tersebut, dalang memainkan lakon yang mirip dengan Khalid Basalamah. (fin/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan