Besok Harga Tahu dan Tempe Naik

JAKARTA – Mulai Kamis 24 Februari 2021 pengrajin tahu dan tempe mulai kembali berjualan. Namun akan ada kenaikan harga karena menyesuaikan harga bahan baku kedelai yang masih tinggi.

Salah satu pengrajin tahu dan tempe mengatakan, meskipun penentuan kenaikan tidak dilakukan secara serentak, Namun dirinya akan menaikan harga sebesar Rp 500 per papan.

’’Naik Rp 500 per ukuran. Kan ada ukuran yang Rp 3.000 menjadi Rp 3.500, yang Rp 4.000 jadi Rp 4.500, yang Rp 6.000 jadi Rp 6.500, yang Rp 8.000 jadi Rp 8.500, Rp 12 ribu jadi Rp 12.500 per papan. Memang kenaikannya hanya Rp 500 tapi kalau diakumulasi dengan pembelian banyak kan lumayan,” kata Gimin, Rabu (23/2).

Gimin mengungkapkan, dirinya juga sulit untuk menaikan harga yang tinggi karena juga memperhatikan daya beli masyarakat. “Kan kasian juga kalo konsumen naiknya tinggi,” ucapnya.

Dia berharap, pemerintah mendengar keluhan para pengrajin tahu dan tempe serta dapat melakukan intervensi terhadap harga kedelai yang masih tinggi.

“Kami harap pemerintah bisa menangani ini lah jangan dari impor aja,” tuturnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin meminta, agar pemerintah dapat memberikan solusi bagi para perajin tahu dan tempe untuk menekan harga kedelai yang terus mengalami sejak akhir tahun lalu.

Aip mengatakan, harga kedelai sudah naik sejak Desember 2021 dari seharga Rp 7.500 per kilogram lalu naik ke Rp 9.000 per kilogram, dan harga saat ini mencapai Rp 11.000 per kilogram.

”Harga kedele saat ini 11.500 per kg. Harga jual tempe 5.000 hingga Rp 6.000 per 500 gram, atau antara 10.000 hingga 12.000 per kg. Jadi sudah pasti rugi. Karena ada biaya produksi (dimasak, rendam, minyak atau gas, makan dan lain-lain),” ujarnya. (jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan