Bagi Kelompok Rentan, Gejala Omicron Bisa Berat dan Harus Dirawat

JAKARTA – Covid-19 Varian Omicron yang di klaim memiliki gejala lebih ringan dari varian terdahulunya, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan bagi penderitanya, ternyata tidak berlaku bagi lansia dan kelompok rentan lainnya.

Hal tersebut diungkapkan Dokter Spesialis Penyakit paru dari RSUP Persahabatan Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) yang mengatakan agar masyarakat tidak meremehkan Covid-19 varian Omicron karena gejalanya dianggap ringan.

Karena gejala ringan tersebut hanya terjadi pada kelompok mereka yang sehat dan muda, dengan tingkat kekebalan tubuh bagus.

Sementara untuk kelompok rentan, seperti orang lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksin, orang dengan kormobid atau penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali, akan mengalami gejala berat sehingga perlu dirawat di rumah sakit.

Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok tersebut dapat mudah tertular, apalagi jika lansia dengan komorbid belum divaksinasi.

“Jangan terlalu meremehkan, karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi,” ujar dr. Erlina dalam webinar pada Kamis (3/2).

Saat ini kasus Covid-19 semakin meningkat, pertambahan kasus harian hingga akhir januari lalu sudah mencapai 12.442 orang. Okupansi tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga meningkat.

Sementara itu, masyarakat semakin banyak yang beraktivitas di luar untuk bekerja, pendidikan tatap muka, bertemu keluarga, rekreasi, dan lain-lain.

Protokol kesehatan juga mulai terlihat kendur. Penggunaan masker di tempat umum terlihat tidak sebaik sebelumnya.

Meningkatnya kasus Covid-19, disebabkan oleh hantaman Omicron yang diketahui sangat mudah menular dibandingkan dengan Delta. Bahkan, kematian akibat Omicron juga sudah dilaporkan.

Erlina mengatakan, jika Omicron naiknya tinggi maka akan terjadi lonjakan seperti pada Juli-Agustus 2021 sehingga kemungkinan sistem kesehatan juga akan kewalahan. Sebab semakin banyak kasus, maka makin banyak juga orang yang perlu dirawat baik secara isolasi mandiri di rumah, maupun di berbagai rumah sakit

“Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian. Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangannya masing-masing. Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi,” kata Erlina.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan