Minim Sarana Air Bersih, Warga Desa Cikahuripan Sumedang Masih Dihantui Kekeringan

SUMEDANG – Warga Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang masih kesulitan nikmati Sarana Air Bersih (SAB).

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, kekeringan yang kerap menghantui warga Desa Cikaburipan itu bukan baru kali ini terjadi, namun sudah sejak lama menjadi kekhawatiran terutama setiap musim kemarau.

Sulitnya air bersih dikeluhkan oleh salah seorang warga RW 07, Desa Cikahuripan, Sadin, 70. Dia berujar, jika kemarau tiba, tak jarang warga mengambil air ke aliran sungai di daerah atas dengan jarak sekiranya 1 kilo meter.

“Susah banget, di sini kering kalau buat air. Kalau kekeringan kita ambil di mata air, lumayan jauh juga 1 kilo meter,” ucap Sadin kepada Jabar Ekspres di kediamannya, Selasa (3/1).

“Itu juga terbatas bawa airnya. Sebisanya warga aja bawa jeligen atau ember kecil,” tambahnya.

Minimnya air bersih juga diakui oleh Kepala Desa Cikahuripan, Vera Vaisal. Menurutnya, kebutuhan dasar warganya itu untuk saat ini adalah tercukupinya SAB di setiap RW.

“Memang di Desa Cikahuripan untuk kebutuhan sarana air bersih itu jadi harapan warga, karena di sini termasuk daerah yang kering air,” kata Vera kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya.

Dia berujar, pengeboran untuk memenuhi kebutuhan dasar warga dalam menikmati air bersih masih tengah diupayakan.

“Dulu pernah kita pengeboran tapi hasilnya gak ada air, jadi kita masih coba lakukan pengeboran di titik yang berpotensi ada airnya,” pungkas Vera.

Sementara itu, dari sebanyak 13 RW yang ada di Desa Cikahuripan, dikatakan Vera, untuk RW 07, 09 dan RW 10 merupakan daerah yang paling kesulitan mendapatkan air bersih.

“Semua warga di setiap RW jadi prioritas dalam ketersediaan air bersih, walaupun ada beberapa yang sudah ada sumur bor, tapi yang paling kering warga di RW10, RW 09 sama RW 07,” imbuh Vera.

Dalam pemaparannya, Vera menuturkan, langkah pihak Desa Cikahuripan dalam mengatasi kekeringan yaitu dengan mengajak pihak luar bekerjasama untuk membuat sumur bor.

“Jadi dana di luar anggaran desa, kita upayakan bekerjasama dengan perusahaan lewat program CSR atau pihak lain yang mau kerjasama mengatasi sulitnya air bersih,” ucap Vera.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan