Dua Pasien Omicron di Indonesia Meninggal, Ini Riwayat Penyakitnya

JAKARTA – Dua pasien Omicron yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dinyatakan meninggal. Keduanya memiliki riwayat penyakit komorbid yang tak terkontrol.

Kementerian Kesehatan mencatat dua pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia. Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.

“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

“Kedua pasien tersebut memiliki komorbid. Ada laki-laki transmisi lokal lansia, dan perempuan Pelaku Perjalanan Luar Negeri. Yang perempuan komorbid DM (diabetes melitusnya) tidak terkontrol. Laki-laki punya hipertensi,” sambungnya seperti dikutip dari JawaPos.com, Minggu (23/1).

Hingga Sabtu (22/1) tercatat 3.205 penambahan kasus baru Covid-19, 627 kasus sembuh, dan 5 kasus meninggal akibat terpapar Covid-19. Kenaikan kasus baru konfirmasi merupakan implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omicron di Indonesia. Di mana sejak 15 Desember hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam antisipasi penyebaran Omicron di Indonesia, mulai dari menggencarkan 3T terutama di wilayah pulau Jawa dan Bali, peningkatan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, menggencarkan akses telemedisin, serta meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit.

Terbaru, Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan aturan baru untuk penanganan konfirmasi Omicron di Indonesia, yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.

“Melalui Surat Edaran ini, penanganan pasien konfirmasi Omicron sesuai dengan penanganan Covid-19, dimana untuk kasus sedang sampai berat dilakukan perawatan di rumah sakit, sementara tanpa gejala hingga ringan, difokuskan untuk isolasi mandiri dan isolasi terpusat” jelasnya.

Dengan adanya kasus kematian ini, masyarakat didorong agar segera mendapatkan vaksin booster di fasilitas kesehatan terdekat. Sehingga vaksin booster akan meningkatkan antibodi atau memberi perlindungan dari berbagai varian Covid-19. (jawapos/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan