Lewat Program Jebol, Puskesmas DTP Tanjungsari Genjot Vaksinasi Booster

SUMEDANG – Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) Tanjungsari di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang gencarkan vaksinasi.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Puskesmas DTP Tanjungsari, dr Cepy Tricahyadi. Dia berujar, untuk saat ini pihaknya tengah bersiap melakukan vaksin booster.

Pelaksanaan gencarnya vaksinasi itu dilakukan guna mempercepat terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity.

“Kita bersiap vaksin booster, tapi untuk sekarang masih membereskan dulu vaksin anak usia 6 sampai 11 tahun,” kata Cepy kepada Jabar Ekspres saat ditemui di Puskesmas DTP Tanjungsari, Kamis (20/1).

Menurutnya, mengejar target sasaran vaksin anak usia 6 sampai 11 tahun terlebih dulu supaya dapat fokus menyelesaikan program satu per satu.

“Ini vaksin anak dari data kemarin ada 80,98 persen yang sudah divaksin. Jadi tinggal sisanya diusahakan bulan ini selesai,” pungkas Cepy.

Cepy mengaku, untuk warga lansia sampai saat ini masih cukup banyak yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.

“Banyak yang susah datang ke tempat pelaksanaan vaksin, terus selain renta juga banyak yang belum bisa (divaksin) karena sakit,” imbuh Cepy.

“Rencananya setelah vaksin anak, kita akan gencarkan lagi vaksinasi lansia. Kita lakukan jebol atau jemput bola,” tambahnya.

Cepy menerangkan, program jebol sebetulnya sudah mulai diterapkan, namun belum dapat maksimal karena perlu menyelesaikan vaksin anak usia 6 sampai 11 tahun.

“Jadi setelah vaksin anak selesai, kita fokus ke vaksin booster dan juga gencarkan lagi vaksin lansia yang belum dengan datang ke rumah-rumah,” ucapnya.

Diketahui, Puskesmas DTP Tanjungsari mempunyai target sasaran vaksin usia 6 sampai 11 tahun sebanyak 5 ribu 169 anak.

Sementara itu, sampai sekarang, capaian untuk anak usia 6 sampai 11 tahun yang sudah mendapat vaksin berjumlah 4 ribu 186.

Karenanya, Puskesmas DTP Tanjungsari secara presentase vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun telah menginjak 80,98 persen dengan jumlah sasaran yang belum tercapai sebanyak 983 orang anak.

Sebelumnya kepada Jabar Ekspres Cepy sempat memaparkan, kendala dari vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun salah satu faktornya karena saat ini para siswa SD tengah melakukan juga imunisasi campak.

“Sedang dapat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) campak. Jadi anatara vaksin lain dengan vaksin covid harus dikasih jeda waktu selama 14 hari,” ujar Cepy.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan