Angka Kemiskinan di Kabupaten Sumedang Meningkat, Ini Kata Bupati

SUMEDANG – Penghargaan dari tingkat provinsi hingga pusat sempat banyak diraih oleh Pemerintahan Kabupaten Sumedang pada 2021 lalu.

Adapun penghargaan yang diberikan Pemerintahan Provinsi dan Pusat kepada Kabupaten Sumedang di antaranya penataan birokrasi, reformasi birokrasi sampai pelaksanaan pembangunan.

Kendati demikian, berbagai penghargaan yang diraih oleh Kabupaten Sumedang itu banyak jadi sorotan, bahkan tak sedikit opini publik membenturkan dengan kesejahteraan rakyat yang terkesan terabaikan.

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, pada 2021 lalu, angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan  sebanyak 0,45 persen dari tahun sebelumnya.

Karenanya, persoalan dalam pengetasan kemiskinan di Kabupaten Sumedang menjadi fokus dan tugas besar yang harus diupayakan pengurangannya oleh Pemerintah Daerah.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan, tahun ini pihaknya akan fokus pada penanganan kemiskinan.

“Pemda Sumedang pada tahun 2022 akan fokus pada penanggulangan kemiskinan daerah, dengan target penurunan kemiskinan yang sebelumnya kisaran 10,71 (persen) menjadi 8,95 sampai 9,70,” ucap Dony melalui pesan yang diterima Jabar Ekspres, Selasa (4/1).

Kendati demikian, Sumedang secara presentase dalam angka kemiskinan apabila dilihat pada pertumbuhannya yang disandingkan dengan tingkat Provinsi Jawa Barat, terbilang cukup rendah.

“Angka kemiskinan dari 10,71 (persen) harus kita turunkan (menjadi) 9. Naudzubillah, jangan sampai naik menjadi 11. Kita akan berusaha keras agar (angka) kemiskinan (Sumedang) bisa turun,” kata Dony.

Menurutnya, banyak variabel yang perlu dilakukan dalam upaya mengatasi pengetasan kemiskinan di Kabupaten Sumedang.

“Kami akan berupaya melakukan strategi, selain melalui optimalisasi peran perempuan juga melalui kolaborasi dan inovasi,” imbuhnya.

Dony menuturkan, langkah Pemda Sumedang dalam mengatasi kemiskinan akan mengoptimalkan berbagai program guna mempercepat kesejahteraan serta kepuasan masyarakat.

“Optimalkan program cross cutting, pemberdayaan BUMDes, investasi hingga obyek wisata, apalagi setelah ada jalan Tol (Cisumdawu). Banyak variabel untuk pengentasan kemiskinan” tutup Dony. (mg5/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan