JAKARTA – Gerakan menurunkan angka stunting kini sedang digaungkan diseluruh penjuru nusantara, permasalahan pertumbuhan anak ternyata menjadi isu utama dalam mengatasi masalah stunting.
Pertumbuhan anak harus dipantau secara rutin, untuk mengetahui ada tidaknya gejala stunting. Apabila sudah terindikasi, kadang orang tua tidak mau mengakuinya, bahkan ada yang mencari praktis hanya dengan memberinya vitamin untuk meningkatkan pertumbuhannya secara instan.
Padahal untuk memastikan pertumbuhan Si Kecil tidak terhambat dan maksimal, salah satu cara yang harus ibu lakukan adalah menjaga kadar hormon pertumbuhan anak tetap seimbang.
Kurangnya kadar hormon ini dapat memperlambat laju pertumbuhan anak
Hormon pertumbuhan manusia atau human growth hormone (HGH) adalah hormon penting yang diproduksi oleh kelenjar pituitari.
Hormon ini adalah kunci dalam pertumbuhan, komposisi tubuh, perbaikan sel, dan metabolisme anak. Kurangnya produksi HGH dalam tubuh dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai defisiensi hormon pertumbuhan dan bisa menjadi stunting.
Hal ini bisa memperlambat laju pertumbuhan anak dan mengurangi perkembangan tulang wajah. Jika dibiarkan, defisiensi hormon pertumbuhan dapat menurunkan kualitas hidup seorang anak sehingga ia lebih rentan terserang penyakit.
Hormon pertumbuhan ternyata bisa ditingkatkan melalui cara-cara alami.
Intip Cara Alami Meningkatkan Hormon Pertumbuhan,dilansir dari halaman hallodoc.
Terdapat beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk membantu meningkatkan produksi hormon pertumbuhan pada anak.
1. Cukupi kebutuhan nutrisinya
Nutrisi memainkan peran yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Ibu harus memastikan anak-anak dan remaja mengonsumsi makanan yang bervariasi dan seimbang dengan banyak buah dan sayuran. Pola makan yang sehat dan seimbang seperti ini bertujuan agar anak mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya.
Protein dan kalsium adalah dua nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang anak. Beberapa makanan kaya protein antara lain daging merah, daging unggas, makanan laut, telur, kacang-kacangan biji-bijian dan sayuran berdaun hijau. Sementara makanan yang tinggi kalsium meliputi yoghurt, susu, keju, brokoli, jeruk, sarden dan salmon.
2. Dorong anak untuk rutin berolahraga
