Program Making Indonesia 4.0 untuk Tingkat Daya Saing di Era Industri Digital

JAKARTA –  Untuk menghadapi era industri 4.0, pemerintah telah memiliki program dengan nama Making Indonesia 4.0.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Making Indonesia 4.0 adalah program pemerintah dalam untuk menghadapi era industri digital 4.0.

Program Makin Indonesia 4.0 difokuskan pada tujuh sektor industri yakni makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan dan farmasi.

‘’Untu Farmasi ini telah menyumbangkan 70 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dengan rincian, 65 persen ekspor industri, dan 60 persen penyerapan tenaga kerja,’’kata Menko Airlangga dalam keterangan rilisnya, Jumat (3/11)

Kendati begitu, di sisi lain, Indonesia masih perlu dilakukan pembenahan untuk 5 aspek teknologi yang sebenarnya merupakan kunci sukses.

Kelima aspek tersebut adalah Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Human-Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing.

Untuk itu, pemerintah juga akan mendorong keberadaan industri semi-konduktor. Sebab hampir semua industri digital memerlukan bahan penunjang elektonik.

‘’Industri farmasi juga merupakan sektor penting dalam Making Indonesia 4.0. Sehingga perlu deregulasi untuk menciptakan kesempatan yang sama antara BUMN dan swasta,’’tuturnya.

Salah satu program Pemerintah dalam mendukung implementasi Making Indonesia 4.0 adalah dengan melakukan asesmen dan awarding Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).

Dengan demikian, INDI 4.0 menjadi standar acuan untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan dalam bertransformasi ke era industri 4.0.

Perluasan penerapan Industri 4.0. ini juga sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (PP) No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

Di dalamnya terdapat rencana pengembangan Industri 4.0 untuk 5 sub sektor prioritas dengan target di 2024 menjadi 60 perusahaan.

‘’Untuk pertumbuhan PDB industri pengolahan menjadi 8,1% dan kontribusinya ke PDB 21,0%,’’ucap Menko Airlangga.

Untuk mengakselerasi implementasi Making Indonesia 4.0, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menginisiasi adanya Ekosistem Industri 4.0 (SINDI 4.0).

‘’Ekosistem ini berisi stakeholders seperti Pemerintah, Akademisi, Industri/Asosiasi, Lembaga Pembiayaan, Konsultan, dan Provider Teknologi, yang akan berkoordinasi dan berkesinambungan dalam menciptakan inovasi-inovasi di bidang industri,’’pungkas Menko Airlangga. (rep/fsr)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan