5 Jenis Karakter Penumpang Bus, Dari yang Paling Tertib Hingga Paling Menyebalkan

Jangankan untuk berdiri di dalam bus yang berjalan, para ibu-ibu yang mempunyai berat badan berlebih seringkali kesulitan untuk berjalan sambil berpegangan menuju ke kursi penumpang yang masih kosong. Tak jarang mereka malah menabrak benda lain bahkan sampai menginjak kaki penumpang lain.

Ukuran lingkar tubuh yang besar juga membuat mereka kesulitan untuk mengatur posisi duduk yang benar hingga harus mengambil jatah kursi penumpang lain di sampingnya.

Namun, untuk kasus para kaum ibu yang sudah terbiasa menaiki transportasi bus setiap harinya, mereka merupakan jenis penumpang yang tertib karena sudah terbiasa dengan keadaan bus yang selalu mereka tumpangi.

3. Bapak-bapak

Pria yang sudah meninggalkan usia muda atau biasa kita sebut bapak-bapak merupakan salah satu penumpang yang paling tertib di dalam bus setelah para anak muda. Para penumpang bapak-bapak ini seringkali lebih memprioritaskan perempuan untuk mendapatkan tempat duduk penumpang. Mereka juga tak masalah jika harus menjadi penumpang yang berdiri di dalam bus selama perjalanan.

Kelemahan dari penumpang bapak-bapak terletak pada kasus mereka yang memiliki perut buncit, terutama ketika mereka menjadi penumpang yang berdiri ketika bus dalam keadaan penuh penumpang. Perut buncit mereka seringkali membuat penumpang yang berdiri memunggunginya tak nyaman karena bagian tubuh yang menyembul itu harus menempel dan menabrak-nabrak punggungnya ketika dalam perjalanan.

4. Lansia

Kaum lansia yaitu orang yang berusia 60 tahun ke atas menjadi penumpang yang paling harus diprioritaskan di dalam bus. Keadaan fisiknya yang lemah membuat mereka harus selalu mendapatkan kursi penumpang.

Tak hanya itu, untuk berjalan menuju ke kursi penumpang yang kosong saja seringkali mereka harus dituntun oleh penumpang lain. Karena kondisi fisiknya yang sudah rapuh, penumpang berusia lansia seharusnya ditemani keluarga ataupun kerabat yang berusia lebih muda untuk melakukan perjalanan. Selain untuk menjaga keselamatannya, pendampingan dari keluarga untuk para lansia yang hendak melakukan perjalanan juga bisa membuat ketertiban di dalam bus menjadi lebih efektif.

Tak hanya soal faktor kekuatan fisik, untuk beberapa kasus kaum penumpang lansia terkadang menjadi penumpang yang sulit diatur. Mereka jarang mau menuruti perintah orang-orang yang lebih muda meskipun demi ketertiban dan keselamatan mereka di dalam bus.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan