JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2021 berhasil tumbuh positif sebesar 3,51% (yoy) atau 1,55% (qtq).
Hal ini terjadi karena, respon cepat Pemerintah dalam mengendalikan lonjakan kasus varian delta pada awal Triwulan III-2021 dapat memperkuat kembali momentum pemulihan ekonomi nasional.
‘’Pulihnya kepercayaan masyarakat secara cepat dalam melakukan aktivitas ekonomi, menjadikan momentum pemulihan di sisi demand dan supply tetap terjaga,’’kata Menko Airlangga dalam keterangannya, Sabtu, (6/11)
Menurutnya, percepatan realisasi dari hasil refocusing anggaran Program PEN yang mengikuti dinamika pandemi selama Triwulan III-2021 juga telah mendorong konsumsi Pemerintah untuk tumbuh mencapai 0,66% (yoy).
Selanjutnya, situasi pandemi yang mulai terkendali telah mendorong peningkatan aktivitas ekonomi domestik.
Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 1,03% (yoy) dan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga tumbuh sebesar 2,96% (yoy).
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh sebesar 3,74% (yoy) sejalan dengan meningkatnya kapasitas produksi dunia usaha.
“Efektivitas penerapan kebijakan PPKM dan akselerasi vaksinasi menjadi penopang utamanya,” ujarnya.
Selain itu, pemulihan permintaan global dan meningkatnya harga komoditas global juga mendorong aktivitas perdagangan internasional Indonesia.
Saat ini, ekspor tumbuh sebesar 29,16% (yoy) dan impor tumbuh sebesar 30,11%(yoy) pada Triwulan III-2021. Neraca perdagangan Indonesia juga terus berlanjut mengalami surplus selama 17 bulan berturut-turut, hingga akhir September 2021.
Strategi kebijakan Pemerintah selama pandemi dalam menjaga pasokan ekspor kedua komoditas utama, yakni batubara dan CPO, turut memberikan kontribusi positif.
Selain itu, terjaganya ketersediaan pasokan dalam negeri juga menjadi kunci menjaga momentum ekspor di tengah kenaikan harga.
“Penguatan permintaan domestik pasca lonjakan kasus varian delta berhasil mendorong kinerja di beberapa sektor utama pada Triwulan III-2021”, ungkap Menko Airlangga.
Sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar Produk Domestik Bruto tumbuh positif sebesar 3,68% (yoy).
Sektor utama lainnya juga tumbuh signifikan, antara lain Sektor Perdagangan dan Pertambangan yang masing-masing tumbuh sebesar 5,16% (yoy) dan 7,78% (yoy).
Sementara, Sektor Transportasi dan Pergudangan serta Akomodasi dan Mamin mengalami kontraksi akibat pengetatan kebijakan PPKM sebagai upaya mitigasi lonjakan kasus varian delta di awal Triwulan III-2021.