Cegah Perubahan Iklim, Begini Komitmen Pemkot Cimahi

CIMAHI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim. Salah satunya dengan membentuk Program Kampung Iklim (Proklim) yang bertujuan untuk
mengingatkan dan mengedukasi masyarakat untuk melakukan langkah adaptasi dan mitigasi.

Hal itu disampaikan Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Cimahi, Achmad Nuryana ditemui usai membuka kegiatan Edukasi ProKlim yang berlangsung di Aula UPTD Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) Kota Cimahi Jalan Daeng Moh Ardiwinata Perum Nata Endah Kota Cimahi, Rabu (13/10).

Achmad menjelaskan, masalah lingkungan hidup ini bukan hanya menjadi masalah regional dan nasional, bahkan sudah menjadi isu internasional yang disebabkan oleh perilaku masyarakat juga dari mulai, mobilitas, kemudian eksploitasi sumber daya alam dan seterusnya.

“Saat ini kita sedang diuji karena perubahan iklim secara global, baik naiknya air laut, penurunan permukaan air tanah, dan seterusnya, saat kemarau kita benar-benar kekeringan. Makanya kita harus sadar lingkungan,” ungkap Achmad.

ProKlim adalah program berlingkup nasional, yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menurunkan efek gas rumah kaca.

“Dan bagaimana kita menjaga konservasi air, dan konservasi air tanah. Jadi kita sangat perlu memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana menjaga lingkungan ini melalui ProKlim,” ujar Achmad.

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat Kota Cimahi, secara swadaya menjaga lingkungannya masing-masing. Sebab, kata dia, masalah lingkungan hidup ini bukan hanya masalah pemerintah saja, tapi juga masyarakat ikut terlibat dalam rangka menjaga lingkungan ini lebih baik lagi.

“Paling tidak, tidak ada degradasi yang signifikan, makanya kami memberikan edukasi ProKlim ini kepada perwakilan masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa disampaikan lagi ke masyarakar yang lainnya. Kita mengundang narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat,” terangnya.

Dalam ProKlim ini, masyarakat dilatih untuk melakukan mitigasi, analisis, dan memerikan data dan lain sebaginya supaya terpetakan yang nantinya dihadapkan bisa meningkatkan kualitas lingkungan hidup, khusunya di Kota Cimahi.

“Misalnya yang sederhana saja yakni mengurangi genangan atau banjir dengan cara membuat biopori, sumur resapan agar bisa menampung air, itu contoh kecil. Warga kan harus bisa memetakan, titik-titik genangan dimana, harus apa yang dilakukan. Kemudian perlu adanya penghijauan supaya tidak semua lahan yang ada di Kota Cimahi ini tertutup oleh bangunan dan sebagainya,” terang Achmad.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan