BANDUNG – Massa aksi yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa (Gema) Petani Indonesia mengadakan aksi di Depan Gedung DPRD Jabar, Jumat (24/9).
Orator Gema Petani Indonesia, Arif Rahman mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan salah satu momentum untuk menyuarakan kegelisahan masyarakat khususnya petani.
Dia mengungkapkan pihaknya akan melakukan aksi kembali pada akhir Oktober mendatang.
“Aksi kali ini sifatnya audensi yaitu percepatan Reforma Agraria yang menjadi prioritas program pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo,” katanya.
“Akan tetapi, dari tahun ke tahun mungkin pemerintah sudah berusaha memaksimalkan program tersebut hanya saja belum terealisasikan semua sehingga mungkin menjadi tuntutan prioritas utama kami,” tuturnya.
Dia menyebut petani milenial mungkin menjadi salah satu program dari Pemprov Jabar. Namun yang menjadi kegelisan Gema Petani Indonesia, Pemprov Jabar hanya memberikan program tersebut kepada kelompok tani saja.
Hal tersebut kemudian menurutnya menjadi keresahan petani-petani yang tidak mempunyai kelompok tani sehingga hal tersebut patut diaspirasikan.
“Perlu kami tuntut kembali agar semua petani di Jabar itu berkembang dan berdaulat,” ujarnya.
Dia mengharapkan bukan hanya sekadar anak muda yang terhimpun dalam petani milenial yang hanya menjadi pekerja oleh peraturan yang telah dibuat.
“Sehingga, untuk mendistribusikan ilmu pengetahuan para petani milenial harus terjun langsung pada masyarakat itu sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (mg1)
