Sejumlah Daerah Sudah Mulai Asesmen Nasional, Begini Tanggapannya

”Tidak perlu persiapan. Jawabnya jujur saja. Semakin jujur semakin bagus, ini untuk perubahan yang baik,” ujar Nadiem.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo menambahkan, warga sekolah tak perlu takut terhadap AN. Sebab, tujuan AN sejatinya untuk mendiagnosis kondisi sekolah yang hasilnya akan dikembalikan ke kepala sekolah dan dinas pendidikan. Dia mengibaratkan AN merupakan medical check up, yang hasilnya jadi patokan untuk pengobatan bila memang sakit.

”Dan kita bisa meresepkan obat yang tepat. Apa sih obat buat SMK 1 Jambi ini. Misal, apakah pelatihan literasi atau anti perundungan? Ini akan beda-beda tiap sekolah,” jelas Anindito.

Disinggung soal pertanyaan berbasis gender, dia mengakui, memang itu tak langsung berhubungan dengan pembelajaran secara langsung. Namun, dari jawaban tersebut bisa dilakukan pemetaan bagaimana sikap guru mengenai keberagaman hingga urusan gender.

Pemetaan itu untuk mengetahui potret lingkungan sekolah sesungguhnya. Sebab, kondisi tersebut akan sangat berpengaruh pada iklim belajar siswa. Yang pasti mereka tidak akan merasa nyaman jika ternyata ada perundungan di sekolah, diskriminasi, penolakan karena agama yang dianut, gender, cara berpakaiaan, dan lainnya.

”Supaya orang bisa belajar dengan baik, lingkungan sekolahnya secara keseluruhan harus punya iklim yang baik juga. Makanya kita mengukur juga dalam survei lingkungan belajar itu iklim keamanannya, iklim sosial, dan kebhinekaannya,” papar Anindito.

Kendati demikian, tidak akan ada profiling individu pada AN. Sehingga, guru tetap bebas menjawab. ”Kita gak akan mengeluarkan skor guru ini menjawab ini, skornya seperti ini. Tidak,” ucap Anindito.

Diharapkan, proses AN ini bakal rampung pada November 2021 nanti. Dengan begitu, data bisa segera diolah dan diserahkan kembali ke pihak sekolah beserta pemda. ”Insya Allah awal tahun depan, Februari-Maret kita risil hasilnya. Tapi ini bukan ke publik ya, ke kepsek dan kepala dinasnya,” terang Anindito. (Jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan