Tiga Film Pendek Indonesia Tayang di Europe on Screen 2021

JAKARTA – Tiga film pendek Indonesia tayang perdana di Festival Film Uni Eropa ke-21 Europe on Screen (EoS).

Ketiga film pendek tersebut merupakan pemenang ajang kompetisi EOS Short Film Pitching Project (SFPP) 2020. Para pemenang mendapatkan dana parsial dari EOS serta fasilitas pasca produksi dari SAE Indonesia.

Ketiga film yang akan ditayangkan adalah “Ghulam” karya sutradara Nashiru Setiawan asal Malang, “Tour de Serpong” karya sutradara Steven Vicky S asal Tangerang, dan “Kepada Istriku (Marta, I’m Home)”, karya sutradara Patrick Warmanda asal Jakarta.

Kompilasi ketiga film pendek tersebut dapat disaksikan gratis mulai 22 September pukul 14.00 WIB melalui Festival Scope.

“Tiap film pemenang SFPP 2020 membawakan cerita dan isu yang beragam serta unik,” ujar festival co-director EoS 2021 Nauval Yazid, melalui keterangannya, Rabu.

Festival co-director EoS 2021 Meninaputri Wismurti menambahkan, pihaknya merasa bahwa festival film adalah sarana dan wadah kreatif serta edukatif bagi para pembuat film muda Indonesia.

“Untuk itu, penting bagi kami untuk mendukung ekosistem perfilman serta mendukung para pembuat film agar kelak dapat bersanding dalam kancah internasional,” kata dia.

EOS SFPP telah berlangsung sejak tahun 2018 dan didukung sepenuhnya oleh Uni Eropa, SAE Indonesia dan Kemala Home Living.

“Ghulam”, film pendek komedi berdurasi 17 menit asal Malang sekaligus pemenang pertama ajang SFPP 2020 bercerita tentang kisah Ghulam dan Kecap yang mengadakan pemutaran film secara layar tancap di tengah ancaman dan teror dari oknum setempat yang menganggap film yang mereka putar mengandung unsur pornografi.

Sementara itu, “Tour de Serpong” bercerita tentang Anton yang kabur dari rumahnya demi kuliah di Paris. Alih-alih mencapai cita-cita, ia ditipu oleh agen beasiswa dan berakhir di Serpong di mana ia bertemu tukang kopi keliling yang membantunya mencari Paris.

Film “Kepada Istriku (Marta, I’m Home)” dengan durasi 20 menit menceritakan Yohan, yang menyimpan peti mati di kamarnya setelah ditinggal mati oleh sang istri, sehingga membuat anak-anaknya bingung.

Tahun ini, EoS kembali menggelar ajang SFPP ke-4. Delapan finalis terpilih akan mempresentasikan ide filmnya di hadapan ketiga juri yaitu Edwin Nazir, Kamila Andini dan Yosep Anggi Noen. Sesi presentasi akan digelar tanggal 24 September pukul 09.00 WIB dan terbuka untuk publik.

Tinggalkan Balasan