Wakil Rakyat Khawatir Bantuan Provinsi Tak Cair Tahun Depan

CIMAHI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi mengingatkan pembangunan fisik harus rampung sesuai target. Sebab, pihaknya khawatir jika melenceng bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tidak dicairkan tahun depan.

Seperti diketahui, ada sejumlah proyek besar di Kota Cimahi yang mendapat bantuan keuangan dari Pemprov Jawa Barat. Seperti revitalisasi Stadion Sangkuriang dan pembangunan Underpass Sriwijaya serta pengembangan ekowisata.

“Kita khawatir provinsi tidak akan menurunkan lagi dana bantuan jika belum terselesaikan, dan akhirnya tidak selesai malah jadi mangkrak,” kata Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi, Emang Sahri Lukmansyah, Jumat (20/8).

Agar bantuan tahun depan tetap dicairkan, pihaknya meminta pemenang tender proyek di Kota Cimahi bekerja sesuai skema dan jadwal yang sudah disepakati. Kemudian, Emang juga mendorong Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) intensi berkomunikasi dengan Pemprov Jabar.

“Sekarang kita dorong pada Bappeda untuk me-loby ke provinsi dan pada pemenang tender harus konsisten dengan pekerjaan sesuai jadwal waktunya,” imbuhnya.

Seperti diketahui, realisasi pembangunan fisik di Kota Cimahi hingga saat ini masih rendah. Kebanyakan proyek masih berkutat dengan persoalan administrasi dan pelelangan. Meskipun sudah ada yang mulai dibangun seperti Underpass Sriwijaya.

“Mudah-mudahan bulan ini sudah bisa action semua agar presentasenya akan melonjak naik,” ucap Emang.

Politisi Partai Nasdem itu juga menyoroti lambatnya proses lelang di Kota Cimahi. Seharusnya, kata dia, bulan Maret itu sudah dilakukan pelelangan. Sementara perencanaan dilaksanakan tahun sebelumnya.

“Sehingga tahun berikutnya mestinya harus sudah jalan lelang. Hanya saja estimasi harga yang berbeda setiap tahun menjadi kendala sehingga harus revisi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Asisten III Budang Ekonomi dan Pembangunan pada Setda Kota Cimahi Achmad Nuryana mengatakan, saat ini proyek-proyek sebagian besar masih dalam tahapan lelang. Sehingga bisa dipastikan realisasi fisik besar-besaran akan terjadi pada semester II.

“Memang masih rendah, dibawah 10 persen. Mungkin karena beberapa kegiatan besar masih dalam proses lelang,” ujar Achmad.

Achmad menyebutkan, kebanyakan proses pembangunan fisik akan dimulai September mendatang. Dirinya berharap semua lelang proyek berjalan lancar dan tidak mengalami gagal dalam proses tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan