Vitamin D Ternyata Bukan Hanya untuk Tulang, Berikut Sederet Manfaatnya

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah vitamin D penting dalam kondisi ini.

Dapatkah Vitamin D Membantu Kesehatan Mental?

Sebuah studi pada sel tikus menunjukkan bahwa vitamin D mempertahankan kadar serotonin (suatu neurotransmitter yang terkait dengan kesejahteraan) yang tepat di otak.

Penanda genetik tertentu menunjukkan bahwa vitamin D bertanggung jawab untuk membuat serotonin dan berpotensi bertindak serupa dengan obat antidepresan.

Apakah Vitamin D Penting untuk Tulang Kuat?

Kalsium  dikenal luas sebagai bahan pembangun penting untuk tulang dan otot, dan vitamin D adalah nutrisi yang dapat membantu kalsium diserap dengan baik di usus kecil.

Ketika vitamin D tidak mencukupi, kita mungkin tidak menyerap cukup kalsium meskipun asupan kita cukup.

Hal ini dapat menyebabkan berbagai gangguan tulang dan kelemahan otot.

Penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat membantu menjaga tulang yang kuat.

Dapatkah Kekurangan Vitamin D Menyebabkan Masalah Pencernaan?

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa kekurangan vitamin D merupakan faktor risiko penyakit celiac.

Dari 200 remaja putri dengan defisiensi, sembilan dinyatakan positif mengidap penyakit celiac.

Kerusakan usus akibat mengonsumsi gluten pada penderita penyakit celiac membuat penyerapan nutrisi menjadi sulit.

Pencernaan lemak yang tepat juga sering terganggu pada penyakit celiac, yang memperparah masalah karena vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak.

Studi lain tahun 2013 menemukan bahwa pasien dengan penyakit celiac yang juga kekurangan vitamin D lebih mungkin mengalami psoriasis dan anemia.

Bisakah Saya Memiliki Terlalu Banyak Vitamin D?

Vitamin D mungkin beracun jika Anda memiliki terlalu banyak. Hal itu bisa menyebabkan aritmia jantung, pengapuran arteri dan kerusakan terkait pada organ, dan batu ginjal.

Mungkin tidak mungkin untuk memiliki terlalu banyak vitamin D dari paparan sinar matahari. Cara yang paling mungkin untuk mendapatkan terlalu banyak adalah dengan mengonsumsi suplemen dengan dosis terlalu tinggi dalam waktu yang terlalu lama.

Ada variasi yang signifikan di antara para profesional medis tentang cara melengkapi vitamin D.

Beberapa penyedia menggunakan dosis besar sekali seminggu sementara yang lain merekomendasikan dosis yang lebih kecil setiap hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan