BPJS Harus Ikut Andil dalam Penanganan Covid-19

SOREANG – Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Bandung, Uben Yunara berharap BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan harus ikut andil dalam penanganan pandemi Covid-19 di kalangan buruh.

Dikatakan Uben, Perusahaan yang ada di Kabupaten Bandung mayoritas sudah menjadi anggota lama BPJS.

Namun, lanjut Uben, hanya sekian persen perusahaan yang belum menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.

“Kami adalah member semenjak Jamsostek tahun 80-an, ya harus dibantu lah, karena dana kita itu sudah cukup besar, minimal masker dan handsinitizer dibantu oleh BPJS,” kata Uben di Soreang, Minggu (11/7).

Selain itu, Uben mengaku, pihaknya telah meminta kepada seluruh perusahaan dan karyawan untuk memperketat dalam menjalani protokol kesehatan, guna memutus mata rantai Covid-19.

Kemudian, lanjutnya, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, perusahaan harus bisa menyediakan makanan di dalam pabrik agar saat jam istirahat, sehingga buruh tidak keluar area perusahaan untuk mencari makanan.

“Kita berharap semua karyawan bisa vaksin Covid-19 untuk membangun herd immunity. Saat ini, beberapa perusahaan sudah menggelar vaksinasi contohnya PT Metro Garmen kurang lebih 2.616 orang yang sudah divaksin,” kata Uben.

Saat disinggung terkait karyawan pabrik yang terkonfirmasi Covid-19, Uben juga tak menampik sudah banyak buruh yang terpapar Covid-19.

Namun manajemen perusahaan melakukan berbagai antisipasi agar penyebaran Covid 19 bisa ditekan, salah satunya adalah dengan mengadakan tes rapid antigen untuk pegawai.

Uben melanjutkan dari awal pandemi Covid 19 hingga saat ini belum ada kebijakan untuk melockdown atau memberhentikan aktivitas buruh yang bekerja di sektor padat kerja dan padat modal.

Sehingga, ungkap Uben, karyawan yang bekerja itu bebas dari Covid 19, karena sebelumnya menjalani tes Covid 19, kalau yang dinyatakan Covid 19, maka akan dipulangkan agar bisa menjalani isolasi mandiri.

“Namun, yang paling berbahaya itu pada saat pasca libur hari raya, ada yang mudik maupun wisata, sehingga pas masuk banyak yang terkonfirmasi Covid-19, sehingga tidak terkendali,” tandasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan