Aipda Citro Bhabinkamtibmas Polsek Sukaresmi Diam-diam Bantu Renovasi Rumah Warga

Bangun 8 Rumah Warga Miskin, Rehab 2 Madrasah dan 4 Musala

 

SUKARESMI – Jiwa sosialnya tidak perlu diragukan lagi. Apa yang dilakukan hanya semata berniat untuk membantu. Tidak untuk pamer, apalagi hanya sekedar dipuji.

Gambaran itulah yang ada dalam diri Aipda Citro Hasuduan Manalu anggota Polsek Sukaresmi.

Selama menjadi anggota Bhabinkamtibmas Citro sudah membantu membangun 8 rumah warga miskin dan merehab 2 madrasah serta 4 Musala.

Atas perbuatannya itulah, namanya masuk dalam daftar Bintara Polres Cianjur yang diajukan ke Polda Jabar untuk mendapat penghargaan bersama Kasatnarkoba AKP Ali Jupri.

Pimpinan di Polsek Sukaresmi pun nyaris saja tak mengetahui kegiatan Citro selama tiga tahun menjabat Bhabinkamtibmas Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi.

Citro tak banyak bicara, hingga pimpinannya pun harus mengorek keterangan langsung dari dirinya dan melakukan survei ke lapangan mengenai apa yang telah ia lakukan di Desa Cikancana.

Ditemui di Polsek Sukaresmi, kemarin (1/7), Citro baru saja tiba dengan mobil patroli yang memuat bambu. Batang bambu itu, diperuntukkan membangun. Hanya saja karena Cikancana sedang zona kuning maka ia sedikit mengurangi aktivitas di desa tersebut.

Pria asal Medan yang menikahi istri anak ustaz ini mengatakan awal dari ia terbiasa membangun rumah pada tahun 2017.

“Saat itu rumah seorang nenek tua terbakar, saya mendatangi tempat kejadian dan melihat penderitaan yang dialami sang nenek tersebut,” ujar Citro membuka pembicaraannya.

Citro sempat bingung, ia tak punya uang tapi ingin membantu sang nenek membangun rumahnya kembali.

“Saya ke sana kemari, banyak yang mendukung, kami bergotong royong bersama ada yang menyumbang kayu, bambu,” katanya.

Kesulitan belum selesai, Citro saat itu hanya memegang uang Rp 800 ribu. Namun dengan tekadnya ia mengajak warga untuk mengambil batu dari sungai tak jauh dari rumah nenek yang rumahnya terbakar.

“Dengan uang segitu, dinding tembok hanya sampai satu meter, rumah belum bisa berdiri,” kata Citro.

Jalan keluar pun datang di tengah kebingungan Citro, beberapa warga yang memiliki bilik bambu menyumbangkan biliknya untuk pembangunan rumah.

Tinggalkan Balasan