Kasus Terkini Covid-19: Ancam Pelaksanaan PTM di Cimahi

CIMAHI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Cimahi yang semula dijadwalkan pada 19 Juli mendatang terancam batal. Sebab, perkembangan kasus Covid-19 di Kota Cimahi kian mengkhawatirkan.

Berdasarkan angka terkini, total ada 380 kasus terkonfirmasi positif aktif Covid-19 di Kota Cimahi dimana 11 di antaranya berasal dari kalangan pendidikan. Jumlah kasus itu meningkat dalam dua pekan terakhir.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Haryono mengatakan, berdasarkan hasil monitoring rutin terhadap perkembangan Covid-19 di lingkungan sekolah, ada 11 siswa dan guru yang terkonfirmasi positif aktif terpapar virus korona dalam sepekan terakhir.

“Ada 5 siswa SD yang terkonfirmasi positif, dan 3 siswa SMP juga terkonfirmasi positif. Untuk guru ada 3 orang yang terkonfirmasi positif,” terang Harjono, Kamis (3/6).

Harjono mengatakan, kasus Covid-19 yang dialami guru dan siswa itu bukan berasal dari kegiatan simulasi PTM yang berlangsung sepekan lalu. Berdasarkan hasil pelacakan Tim Satgas Penanganan Covid-19, penularannya berasal dari kluster keluarga.

“Contohnya yang di Melong Mandiri 3 itu bapak, ibu, kakek, nenek, paman dan adek-nya terkonfirmasi positif. Ada juga dari Setiamanah Mandiri 1 itu sebelum simulasi PTM memang dilaporkan terkonfirmasi positif dari keluarganya,” ungkapnya.

Dengan kondisi perkembangan Covid-19 ini, Harjono mengaku belum mengetahui pasti apakah PTM bisa dilaksanakan sesuai jadawal yang ditentukan atau tidak pada Juli mendatang. Keputusan akan dibuat dengan melihat perkembangan dalam beberapa pekan ke depan.

“Kalau misalnya di bulan juli tidak memungkinkan, maka Pak Plt tadi mengatakan harus ditunda dulu minimal 1 bulan, apakah ada perkembangan atau tidak. Jadi tanggal 19 Juli kondisinya adalah kita menunggu hasil pemetaan terakhir di bulan juli tanggal 1 sampai tanggal 18,” bebernya.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan pihaknya belum bisa memutuskan terkait pelaksanaan PTM Juli mendatang karena melihat situasi dan kondisi nantinya.

“PTM yang rencana bulan Juli tetapi ini kita pertimbangkan juga. Itu tergantung situasi dan kondisi kasus covid di lapangan. Kalau kita merasa khawatir, tidak perlu dilakukan dulu,” katanya.

Untuk itu pihaknya menekankan pentingnya persiapan segala sesuatunya dengan lebih matang. Dari mulai sarana dan prasarana seperti tempat isolasi, penyediaan alat cuci tangan dan sebagainya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan