Riden Hatam Aziz Resmi Dilantik Menjadi Presiden FSPMI

“FSMI selalu berafiliasi pada Serikat Buruh Internasional, kita menyikapi persolan dengan konsep, lobi dan aksi. Jadi selama kebijakan itu sejalan dengan buruh, pasti kita dukung sesuai kapasitas,” tandas dia.

Disinggung soal, Double Sekjen dalam kepengurusannya. Riden menegaskan bahwasanya itu syah meski tidak tertuang dalam AD/ ART FSPMI.

“Lazim saja, itu hasil kesepakatan pimpinan bersama. Dan Kongres V memutuskan, meski diakui sebenarnya baru terjadi di tahun sekarang,” ujar Presiden FSPMI terpilih.

Hal senada dikatakan, Sabilar Rosyad sebagai Sekjen DPP FSPMI. Menurutnya, double Sekjen merupakan hal yang lumrah dalam organisasi. Karena, musyawarah adalah keputusan tertinggi dalam organisasi.

“Alhamdulillah, saya dipercaya sebagai Sekjen. Dan saya tidak mempersoalkan hal itu, karena sudah jadi keputusan kongres. Akan tetapi sebenarnya masih banyak PR yang justru belum terealisasikan,” kata Sabilar Rosyad.

Untuk itu, Rosyad berharap dukungan semua elemen FSPMI dalam mewujudkan kesejahteraan buruh secara nasional. Terlebih pasca diterapkannya UU Nomor. 11 Tahun 2020, tentang Cipta Kerja.

“Tantangan buruh semakin besar, kami butuh totalitas dan loyalitas. Kami berharap tetap solid dalam memperjuangkan hak buruh secara nasional,” tutup Sekjen FPSMI.

Adapun hasil keputusan lain dalam Kongres VI FSPMI dan Munas SPA Tahun 2021, yakni menetapkan Baris Silitonga sebagai Sekjen (2,5 tahun) periode berikutnya.

Selanjutnya, untuk Ketum SPL dijabat oleh Taufik Hidayat, Ketum SPAI dijabat Bambang dan KETUM SPAMK dijabat Furqon. Menurut rencana, usai Munas di hari kedua (Selasa, 23/02/2021) akan dilanjutkan pelantikan. (ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan