DS Jadikan Smart City Masuk Program 100 Hari Kerja

BANDUNG – Bupati Bandung terpilih Dadang Supriatna berjanji bakal meningkatkan pelayanan terhadapa masyarakat. Hal tersebut akan dia wujudkan dengan mengimplementasikan teknologi informasi di Kabupaten Bandung.

Untuk mewujudkan Kabupaten Bandung sebagai smart city, maka DS, sapaan Dadang Supriatna pun menjadikan program tersebut jadi salah satu program di 100 hari kerja dirinya bersama Sahrul Gunawan setelah dilantik menjadi Bupati/Wakil Bupati Bandung nanti.

Tak hanya itu, DS juga siap mendorong perusahaan start up di bidang teknologi informasi untuk mewujudkan smart city di Kabupaten Bandung.

Dia menunjuk contoh saat kunjungannya ke Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, beberapa waktu lalu  di mana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sayati dengan PT Kataji menghadirkan Sayaginet.

”Saya apresiasi karya dari warga Desa Sayati ini. Dari program Sayaginet saat ini sudah bisa menghubungkan 300-an rumah warga dengan koneksi internet, dari target 3.000 rumah warga,” katanya, Minggu (7/2).

Menurutnya, Sayaginet ini merupakan suatu terobosan dan patut diapresiasi yang mungkin bisa ditularkan ke desa-desa yang lainnya, sehingga bisa menghasilkan pendapatan asli desa dan manfaat untuk masyarakat sekitar.

”Termasuk nanti ke depannya kita dorong untuk bisa dijadikan salah satu PAD Kabupaten Bandung yang mudah-mudahan Pemkab Bandung nantinya bisa berkolaborasi dengan desa-desa seperti Desa Sayati ini,” ujarnya.

Dia pun mempersilahkan jika ada warga Kabupaten Bandung yang punya inovasi lain untuk diusulkan sehingga menjadi program smart city ke depan.

”Nanti kita bekerjasama dengan perusahaan start up di bidang IT juga. Kalau perlu dibuatkan semacam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan membentuk PT-nya, sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan smart city di Kabupaten Bandung ke depan,” paparnya.

Dia melanjutkan, smart city merupakan suatu langkah dan rencana aksi yang akan dilakukan lima tahun ke depan.

”Termasuk smart city ini merupakan bagian dari pada program 100 hari kerja nantinya,” ujarnya.

Di dalam program smart city tersebut, selain mendorong perusahaan start up, Kang DS juga bertekad untuk mengatasi area blank spot di desa-desa yang belum terkoneksi dengan internet maupun sinyal ponsel.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan