10 Warga Cimahi Meninggal Akibat Covid-19 Selama PPKM Tahap Dua

CIMAHI – Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mengaku Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) dinilai efektif menekan mewabahnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), namun kenyataanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 malah terus meningkat.

Bahkan selama PPKM tahap dua, tercatat ada tambahan 10 orang yang meninggal dunia karena covid-19. Jumlah itu bertambah dibanding pelaksanaan PPKM Tahap satu yang tercata ada sebanyak lima kasus kematian.

”Mereka yang meninggal merupakan kelompok lanjut usia (lansia), yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana, belum lama ini.

”Memang ada peningkatan yang terkonfirmasi positif dan yang meninggal, tetapi ada juga peningkatan signifikan dari yang sembuh,” imbuhnya.

Ngatiyana menjelaskan, para lansia tersebut terlambat mendapat penanganan medis. Keluarganya menganggap sakit biasa dan merasa bisa ditangani di rumah sehingga tidak dideteksi dini terkait COVID-19. Kemudian saat dirawat di rumah sakit ternyata kondisinya sudah berat karena ada komorbid.

”Kasus kematian itu kadang-kadang karena keterlambatan dari pihak keluarga ataupun yang lainnya, untuk melaporkan kepada tim kesehatan,” katanya.

Dirinya memastikan, Pemkot Cimahi akan mengoptimalkan pelaksanaan PPKM hingga 8 Februari mendatang. Setelah itu baru akan menunggu petunjuk dan arahan dari pemerintah pusat. Salah satunya adalah terkait rencana PPKM mini/mikro sampai tingkat kelurahan atau RW dan RT.

”Kalau memang itu perlu dilanjutkan (PPKM) mikro, mungkin diubah sedikit polanya. Sekarang juga jajaran RW, hansip, dan sebagainya sudah turut serta dalam penanganan pencegahan terhadap COVID-19 di wilayahnya masing-masing,” terangnya.

Menurutnya dengan positivity rate yang masih tinggi, masyarakat diminta tetap mematuhi kebijakan pemerintah. Seperti menerapkan protokol kesehatan dalam kesehariannya.

”Cimahi dapat apresiasi dari Gubernur dalam kesadaran menggunakan masker yang mencapai 84%. Itu harus dipertahankan dan terus ditingkatkan, agar kasus COVID-19 terus turun,” pungkasnya.(bbs/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan