Kedai Kopi Lereng Tanggul Dulu Hanya Tempat Pembuangan Sampah

Pemanfaatan Lahan Tanggul Menjadi Kedai Kopi di Komplek Bumi Panyileukan Patut Diapresiasi. Sebidang tanah yang tadinya semak belukar itu, kini menjadi tempat usaha yang menguntungkan warga.

Nurrani Rusmana, Kota Bandung

Lahan itu, dulunya tidak terawat. Banyak semak belukar. Kumuh dan jadi tempat pembuangan sampah warga.

Akan tetapi, di tangan warga lahan berbentuk tanggul sungai itu kini disulap menjadi tempat mengasyikan.

Sebuah tempat ala cofee shop berdiri kokoh sebagai tempat interaksi sesama warga dan berdiskusi.

Pencetus Kedai Kopi Lereng Tanggul di Komp. Bumi Panyileukan.

Lokasinya sebetulnya berdekatan dengan rumah warga, tempatnya di Komplek Bumi Panyileukan Blok C-22 No. 10 RT 03/RW 04 Kelurahan Cipadung, Kecamatan Penyileukan Kota Bandung.

Tempat tongkrongan itu sebetulnya sederhana. Tapi mengasyikan. Bangunan yang terbuat dari kayu dan bambu itu dirancang dan dibangun sendiri secara swadaya.

“Tempat ini kami namakan Kedai Kopi Lereng Tanggul. Alasanya diberi nama itu karena Kedai Kopi Lereng Tanggul berdiri di lahan tanggul sungai,”ujar Dindin Syahidin selaku Ketua RT 03.

Dengan ramah Didin bercerita, awalnya waktu itu ia masih menjabat ketua RT. Lingkungannya punya lahan tanggul. Tadinya lahan tidak terurus. Jadi tempat pembuangan sampah warga. Belum lagi banyak ular. Takutnya malah menganggu dan masuk ke pemukiman warga.

Dari situ tercetuslah ide untuk membuat tempat berdiskusi tapi sekaligus tempat usaha. Apalagi, bapak-bapak di komplek perumahan sering ngumpul.

Ide itu disampaikan kepada warga lainnya melalui diskusi WhatsApp Grup. Akhirnya mereka setuju. Lahan kosong itu dibuat kedai kopi.

“Kebetulan saya punya background buka kafe, akhirnya saya terinspirasi dari situ, gimana tempat tidak terawat ini dibuat menjadi sebuat tempat yang menghasilkan,” tambahnya.

Biasanya kedai kopi berada di ruko atau tempatnya dekat jalan raya, kedai kopi ini dibuat di alam terbuka di dalam komplek. Sangat jarang tempat nongkrong di dalam komplek.

Selain kedai kopi, warga juga sepakat agar sekitar tanggul ditanami pohon keras. Tujuannya sebagai penahan banjir dan ruang terbuka hijau.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan