Diolah dengan Resep dan Teknik Khusus, Jengcool Ajak Milenial Jangan Sungkan Makan Jengkol

BANDUNG – Siapa yang tak kenal jengkol? Buah yang berkarakter ini merupakan salah satu bahan olahan favorit di Indonesia. Saking berkarakternya, jengkol kerap menimbulkan “konflik” dimasyarakat karena keunikan dari segi rasa, aroma, dan teksturnya.

Rasanya yang agak pahit tentu tidak semua lidah dapat menerimanya, khusus aromanya, hal ini yang kerap menimbulkan “konflik”. Aroma jengkol memang cukup kuat hal tersebut yang kerab menjadi anomali tersendiri bagi olahan jengkol

Stigma tersebut yang coba dipatahkan oleh Jengcool, sebuah usaha kuliner dengan spesialisasi hidangan jengkol, “Anak-anak muda jaman sekarang tuh takut nyoba jengkol karena stigmanya ga begitu bagus di masyarakat kaya bau terus kurang enak, stigma itu yang ingin kita patahkan,” ungkap Reza Rizki Ramdhanisti selaku pemilik bisnis dari Jengcool.

Reza juga menyebutkan sebenarnya jika pengolahan jengkol dilakukan dengan benar maka hidangan yang tersaji pun tak kalah enak dibanding dengan masakan yang lain, Jengcool sendiri memang memiliki teknik dan resep khusus dalam pengolahannya.

“Kami meminimalisir baunya meski tidak sampai hilang karena itu memang keunikan dari jengkol, cuman memang minim banget baunya terus dari semurnya yang merupakan varian andalan, rasanya tuh enak, ditambah lagi jengkol kita empuk, nggak keras. Lebih mirip daging,”

“Bahkan beberapa komentar bilang lebih memilih jengkol daripada daging, sebenernyakan ada beberapa cara untuk bikin produk akhirnya tuh jadi empuk dan baunya minimal, itu ada acara tertentu, nah kita mengimplementasi cara tersebut,” tambahnya.

Saat ini Jengcool memiliki dua varian jenis olahan jengkol, yaitu semur jengkol dan tumis jengkol. Reza juga tak menutup kemungkinan untuk membuat varian lain mengingat respon pasar yang begitu antusias dan banyaknya permintaan adanya tambahan topping atau varian lainnya dengan bahan utama jengkol.

“Responnya cukup baik, malah respon feedbacknya tuh minta tambahin ekstra kuahnya, terus minta kalo bisa ditambahin ikan teri, atau ditambah telor. Sejauh ini gak ada feedback yang jelek sih,” tutur Reza.

Pemilihan jengkol sebagai bahan utama dari hidangan Jengcool terbukti mampu menyedot perhatian pecinta kuliner, bahkan ketika Jabar Ekspres hendak memesan di salah satu layanan ojek online, seluruh varian dari Jengcool sudah sold out. (MG11/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan