Dinkes Kota Cimahi Klaim, Limbah Medis Penanganan Covid-19 Sudah Dikelola dengan Baik

CIMAHI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengklaim limbah medis infeksius sisa penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Cimahi terkelola dengan baik. Sebab, penanganannya dilakukan oleh pihak  ketiga.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu ada temuan limbah  medis dibuang di pinggir jalan di Cianjur. Sementara di Bekasi ada limbah medis yang dibuang di tempat pembuangan sampah. Dinkes meyakini hal tersebut tak akan terjadi di Kota Cimahi.

“Kita  enggak (dibuang sembarangan). Kita dengan penyedia (pihak ketiga), kita pantau, menanyakan register serah terima, apakah sudah sampai ke tempat pengelolaan. Itu ada kita kunjungan,” tegas Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dikke Suseno Isako, Senin (12/10).

Dikatakannya, Dinkes Kota Cimahi sendiri hanya menangani limbah infeksius dari 13 Pusat Kesehatan Masyarkat (Puskesmas) yang ada di Kota Cimahi. Dalam pengelolannya, pihaknya bekerja sama dengan pihak ketiga yakni PT Medives.

“Kita kerja sama dengan PT Medifes untuk mengurus limbah dari Puskemas. Semua itu dikelola dan dimusnahkan oleh pihak ketiga. Setahun MoU-nya dengan Medifest,” jelasnya.

Tercatat hingga September 2020 limbah medis yang terkumpul dari 13 Puskesmas se-Kota Cimahi mencapai

1.997,4 kilogram.

Limbah B3 itu didominasi sisa penanganan Covid-19 atau virus korona seperti bekas Alat Pelindung Diri (APD), swab hingga rapid test.

“Sebagain besar medis Covid-19 karena pelayanan sekarang kan pakai APD untuk menjaga. Jadi masuklah ke golongan limbah Covid-19,” kata Dikke.

Dikatakannya, sejak adanya pandemi Covid-19 memang ada penambahan kapasitas limbah medis. Apalagi di Kota Cimahi selalu rutin dilakukan swab dan rapid test massal, sehingga penggunaan APD dan alat kesehatan lainnya lebih banyak.

“Nambah tapi gak signifikan karena limbah medis APD kan ringan meski besar tapi dikilo ringan,” ujarnya.

Untuk mengelola limbah medis tersebut, beber Dikke, pagu anggaran yang disiapkan pihaknya tahun ini mencapai Rp 100 juta.

“Baru terserap itu 50 persen anggarannya. Diawal memang prediksinya akan tapi, tapi ternyata ringan,” tandasnya.

Meski hanya menangani limbah medis Puskesmas, namun Dinkes Kota Cimahi tidak melupakan penanganan limbah rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya termasuk perusahaan yang melakukan rapid dan swab test.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan