Korona ‘Serang’ Tenaga Kesehatan

SUKABUMI – Virus korona atau covid-19 bisa menular ke siapa saja. Tak terkecuali kepada para tenaga medis atau tenaga kesehatan. Di Kota Sukabumi, virus korona menyerang 9 orang tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD R Sy­amsudin SH.

“Ada sembilan orang petugas RSUD Sy­amsudin SH yang terkonfirmasi positif,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanggu­langan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, kepada wartawan, Jumat (20/8).

Sembilan petugas yang terpa­par covid-19 terdiri dari tujuh orang perawat, satu orang petugas administrasi, dan satu orang dokter. Kasus tersebut diketahui pada saat dilaku­kan skrining berupa tes usap (swab) kepada petugas keseha­tan belum lama ini.

“Awalnya kita temukan satu orang. Lalu kita lakukan tracing dan ditemukan 9 orang yang terkonfirmasi positif di RSUD R Syamsudin SH,” sebut Wahyu.

Wahyu melanjutkan, pihakn­ya telah dilakukan penanganan dan penanggulangan terhadap kesembilan orang pasien terse­but. Kepada tenaga kesehatab yang terkonfirmasi dilakukan penanganan sesuai protokol penanggulangan revisi V yakni isolasi mandiri bagi yang tidak menimbulkan gejala dan pera­watan bagi yang bergejala.

“Tinggal satu orang yang dilakukan perawatan. Kondis­inya baik. Mudah-mudahan cepat sembuh,” ucapnya.

Wahyu memaparkan, nakes yang tertular virus korona di RSUD Syamsudin SH itu merupakan petugas di luar tim penanganan covid-19. Satgas Penanggulangan Covid-19 telah melakukan tracing dan mencari tahu penyebabnya.

“Kemungkinan karena pe­longgaran protokol kesehatan pasca-PSBB. Begitu virusnya masuk di lingkungan rumah sakit, terjadi penularan di anta­ra sesama petugas kesehatan,” bebernya.

Sebagai bentuk pencegahan agar virus tak meluas, tambah Wahyu, telah dilakukan tes usap massal terhadap lebih dari 100 petugas kesehatan lainnya Hasilnya tidak dite­mukan kasus baru.

“Hanya sembilan itu saja yang kita temukan. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi,” harapnya.

Pelayanan di rumah sakit sendiri hingga saat ini ber­jalan seperti biasanya, sep­erti layanan UGD dan rawat inap. Penutupan hanya ter­jadi di Poliklinik Jantung yang berkaitan dengan cu­tinya dokter dan petugas yang terkonfirmasi. Poliklinik Jantung akan dibuka kembali setelah dokter dan petugasn­ya selesai dari cuti.(job3)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan