Rumah di Kopo Permai Digerebek BNN, Diduga Dijadikan Pabrik Narkoba

BANDUNG – Rumah yang beralamat di di Komplek Kopo Permai 3 Blok 18, Kabupaten Bandung digerebek oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Rabu (22/7) kemarin.

BNN menggiring tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan yang tinggal di rumah tersebut untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan penuturan Ketua RT 03 RW 21, Kopo Permai Blok 3 Handi Setianto, pihaknya  tidak mengetahui kalau tempat itu dijadikan produksi narkoba.

’’Warga merasa kaget dengan penggerebekan yang dilakukan BNN di salah satu rumah itu. Warga beranggapan bahwa tidak terdapat orang di dalam rumah tersebut,’’kata Handi.

Menurutnya, rumah itu setiap harinya terlihat sepi. Bahkan warga beranggapan bahwa rumah itu kosong ditinggal penghuninya. Bahkan, di halaman depan rumah tidak ada satu sampah apapun. Hanya saja lantai dalam keadaan kotor karena tidak disapu.

Sementara itu, Ketua RW 21 Kopo Permai 3, Sinarta Bangun mengatakan pihaknya merasa kaget saat banyak personil BNN yang mendatangi rumah tersebut.

Dia diminta untuk mendampingi para petugas yang tengah melakukan pemeriksaan. Ketika akan melakukan penggerebekan petugas menunjukkan kartu pengenal BNN.

’’Saya dipanggil selaku pengurus RW, apa yang dibutuhkan (saya siap) bantu,” katanya.

Saat ikut mendampingi petugas ke dalam rumah, ia mengungkapkan terdapat ratusan pil berwarna abu yang sudah dibungkus dan siap diedarkan.

Pihaknya sempat menanyakan kepada petugas terkait pil-pil tersebut dan mereka menjawab bahwa masih dilakukan penyelidikan.

Sementara itu, di dalam ruang kamar, menurutnya terdapat mesin pencetak (narkoba) yang dipasang alat peredam suara dan beberapa bahan baku yang digunakan untuk membuat narkoba.

Sinarta menambahkan, sebanyak 4 orang turut diamankan dalam penggerebekan tersebut terdiri dari 3 orang laki-laki dan satu orang perempuan.

Melihat kejadian itu, pihaknya akan segera mengadakan rapat untuk meningkatkan keamanan di wilayah komplek tersebut agar tidak kecolongan lagi.

“Setiap yang ngontrak akan didatangi, kalaupun ada kegiatan home industri akan dicek ke dalam apa yang dikerjakan,” katanya.

Ketika ditanya mengenai identitas pengontrak tersebut,  Sinarta mengaku tidak mengetahuinya. (bbs/yan)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan