Dede Yusuf Tidak Mau Intervensi DPC Partai Demokrat di Pilkada Kabupaten Bandung, Kecuali Ada Instruksi Pusat

BALEENDAH – Ketua DPP Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Efendi mengaskan pihaknya tidak ingin terlalu jauh mencampuri urusan Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Bandung.

Menurutnya, siapapun calon yang akan diusung oleh DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung merupakan orang terpilih. Sedangkan kewenangan dari DPP hanya mengesahkan saja dan memberikan instruksi jika ada tujuan lain.

“Mau diambil langkah apapun, kita akan tetap mendukung. Kecuali ketua umum memerintahkan hal lain. Kalau ketua umum memerintahkan lain, maka saya pun akan mengintervensi apapun yang akan dilakukan oleh Ketua DPC,” ungkap Dede saat wawancara di Baleendah, Kamis (23/7).

Dede mangatakan, hingga saat ini tidak akan mengintervensi koalisi yang dibangun oleh Partai Demokrat di daerah. Pihaknya akan mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil oleh DPC.

“Saat ini proses masih berjalan dan dinamikanya masih diikuti. Apalagi politik itu bisa dengan mudah berubah,” jelasnya.

Disinggung mengenai, Partai Demokrat dan PKS yang diisukan mengalami perpecahan koalisi pada Pilkada di Kabupaten Bandung, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kewenangan tersebut kepada Ketua Partai Demokrat di daerah.

Dia menilai, koalisi adalah sarana untuk bisa mendapatkan perahu bersama karena Partai Demokrat tidak bisa sendiri. Adapun dengan siapa Partai Demokrat berkoalisi, sehingga, itu sangat bergantung kepada karakter calonnya.

“Bagi saya itu adalah bagian daripada yang namanya lobi politik. Karena, dalam politik ada yang disebut dengan kepentingan-kepentingan, baik kepentingan rakyat maupun kepentingan partai. Tetapi saat ini saya tidak sedalam itu, masuk mengikuti ke lobi politik,” kata Dede.

Selain itu, ada calon maupun tidak ada calon dari Partai Demokrat, kata Dede, tidak ada masalah. Yang terpenting adalah Partai Demokrat bisa unggul, bisa menambah kursi DPRD.

“Kalau urusan calon itu rezeki dari Allah, karena Jodoh-jodohan,” paparnya.

KEtika ditanyakan apakah Partai Demokrat dan PKS mengalami perpecahan koalisi dalam Pilkada 2020 di Kabupaten Bandung. Dia menjawab, hingga saat ini Partai Demokrat melakukan politik santun, yang artinya pihaknya akan izin terlebih dulu untuk berkoalisi dengan partai lain, tetapi apabila partai tersebut pergi begitu saja maka pihaknya akan pergi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan