Kapolda Jabar Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2020 di Polresta Bandung

SOREANG – Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs. Rudy Sufahriadi memberikan arahan di Polresta Bandung dalam rangka pengecekan Kesiapan pengamanan Pilkada 2020 dilanjutkan Pengecekan Pembangunan Sat Samapta Polresta Bandung Polda Jabar.

Rudy menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana komunikasi interaktif yang efektif dan efisien dalam menyampaikan berbagai kebijakan Pimpinan secara cepat dan tepat mulai dari top level management, middle level management dan sampai kepada Low level management.

Dengan begitu akan memiliki kesamaan persepsi antara para pemangku kepentingan dalam upaya pencapaian tujuan pengamanan.

’’Intinya setia penyelenggaraan Pilkada di wilayah hukum Jabar harus membawa kesuksesan dalam pengawasan serta melakukan penengakan Hukum Pilkada 2020 berkualitas di Wilayah hukum Polda Jawa Barat,’’kata Rudy kepada waratwan, (20/7).

Rudi mengungkapkan, pihaknya akan mengunjungi Pasangan calon yang sudah ditetapkan pada wilayah yang terdapat Pilkada 2020 di wilayah hukum Polda Jabar, untuk mempertahankan situasi kamtibmas yang sudah baik saat ini.

“Dalam situasi tenang seperti sekarang kita harus dapat mengingatkan masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dan dimasa pandemik saat ini kita harus melaksanakan Pilkada, untuk itu kita harus siap menghadapinya” ucapnya.

Naum, yang tak kalah pentingnya adalah perlu diingatkan kepada anggota adalah netralitas Anggota Polri dalam Pilkada. Setiap anggota harus humanis, dan bisa mengendalikan emosi masyarakat jika terjadi situasi memanas.

’’ Ini contoh yang baik pada masa pandemik saat ini, khususnya mendisiplikan penggunaan masker dan anggota juga harus mengingat, dalam menghimbau masyarakat harus dengan bahasa yang santun,’’ucap dia.

Terkait Pilkada, pihaknya akan menyampaikan kepada setiap pasangan calon kepada kepala daerah agar dalam menjalankan pesta demokrasi dilakukan dengan baik dan tidak perlu mengerahkan masa. Sebab, situasi pandemic sekarang ini kampanye secara terbuka kemsungkinan ditiadakan.

’’Jadi kami ingatkan siapapun nanti pemimpin adalah takdir, siapapun yang melawan takdir maka dia berdosa,” pungkasnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan