BANDUNG – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Deden Galih mengatakan perlu adanya startegi untuk pemulihan ekonomi akibat dampak wabah Covid-19 sehingga penurunan investasi di Jabar bisa diantisipasi.
“Dampak dari wabah Covid-19 sudah menyebar ke berbagai segmen kehidupan. Salah satunya berefek ke sektor ekonomi, sehingga kondisi tersebut berpeluang menurunkan investasi, kita harus antisipasi hal itu,” kata Deden saat dihubungi Jabar Ekspres, Selasa (5/5).
Menurut Deden, jika investasi tidak ada langkah antisipasi dikhawatirkan berpeluang untuk tidak mencapai apa yang sudah ditargetkan.
“Untuk mengantisipasi tak tercapainya target investasi, solusi yang disiapkan di antaranya memperkuat potensi domestik sehingga Jabar mempunyai potensi tersebut, di antaranya potensi di sektor pariwisata,” katanya.
Dari sektor pariwisata, kata dia, yang bisa digarap yaitu pengembangan wisata alam dan sejarah yang dimana potensi wisata tersebut tersebar di berbagai daerah di Jabar.
“Hal yang dibutuhkan agar potensi tersebut bisa bermanfaat adalah dengan memaksimalkan teknologi dan memaksimalkan pengelolaan,” ungkapnya.
Di sisi lain, sambung Deden pengembangan sektor agribisnis juga bisa menjadi solusi dalam pengembangan ekonomi.
“Sebagai gambaran saja, untuk wilayah Kabupaten Garut sektor agribisnis dari sisi sektor peternakan sudah berkembang pesat yaitu pengembangan domba Garut” sambungnya.
Jika dari bidang peternakan tersebut bisa dikelola maksimal, dapat memberikan manfaat tak hanya di sektor peternakan saja melainkan dari sektor lainnya.
“Dari pengembangan domba Garut, bisa dilakukan beragam pengelolaan. Pengembangan wisata bisa dilakukan. Bahkan dari potensi ekonomi yang ada di di wilayah itu bisa dibuat produk kuliner,” terangnya.
Deden berharap, wabah korona cepat selesai sehingga aktivitas warga bisa berjalan normal seperti sebelumnya. Termasuk kondisi ekonomi juga diyakini bisa kembali meroket. “Kita berharap wabah pandemi ini cepat selesai agar warga juga bisa beraktivitas normal dan kondisi ekonomi kembali pulih,” tandasnya. (adv/mg1/drx)