OJK Genjot Pemahaman Edukasi Pasar Modal

BANDUNG– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2019 di Bandung, Jawa Barat, Jalan. Ir. H. Djuanda No. 15, Kamis (20/6).

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan stakeholder lainnya. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK, Djustini Septiana, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK, Aditya Jayaantara, Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, Direktur Pengawasan LJK 2 dan MS KR 2 Jabar OJK, Lasdini Purwanti dan Deputi Direktur Pengawasan LJK 2 KR 2 Jabar OJK, Sabarudin.

Kepala Eksekutif Pengawasa Pasar Modal OJK, Hoesen menyampaikan tujuan kegiatan tersebut ialah meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di daerah atas informasi aktual perkembangan di Pasar Modal dan memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman, sekaligus pendekatan persuasif kepada masyarakat serta memberikan informasi kepada perusahaan di daerah tentang akses pendanaan yang mudah melalui Pasar Modal, dan yang terakhir adalah sebagai wujud kongkret dari recycle pungutan OJK.

“Berdasarkan survei indeks literasi keuangan tahun 2016, indeks Pasar Modal Nasional sebesar 4,4% meningkat dari yang sebelumnya di tahun 2013 yaitu sebesar 3,79%, artinya dari 2013 – 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61%,” ungkapnya.

Sedangkan untuk indeks inklusi Nasional tahun 2016 juga mengalami peningkatan dari 0,11% di tahun 2013 menjadi 1,25% di tahun 2016, meningkat sebesar 1,14%. Sedangkan di Data Pasar Modal Provinsi dapat dikatakan.

“Jumlah investor sektor Pasar Modal di Provinsi Jawa Barat per April 2019 berjumlah 324.326 investor,” jelasnya.

Tapi Hoesen menyadari OJK masih memiliki pasif dalam pendekatan literasi pada akhirnya masyarakat takut berinvestasi.

“Maksud literasi tersebut, pengetahuan menjaid keutamaan dalam berinvestasi, termasuk para investor, jangan mencari untung di awal, sebab kita tidak akan pernah tau perubahan saham di pasar modal,” terangnya. (mg3/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan