Jelang Lebaran Kampung Blok Kupat Banjir Permintaan

BANDUNG– Ketupat sudah menjadi ciri khas jamuan lebaran yang biasa disajikan dengan opor ayam. Hal ini tak lepas dari keutihan cangkang ketupat yang terbuat dari anyaman daun kelapa.

Salah satu tempat pengrajin cangkang ketupat adalah kampung blok kupat yang terdapat di Jln. Caringin Rw 13 Babakan Ciparay belakang Pasar Caringin. Dari Rt 01 hingga Rt 07 berjajaran sedang memproduksi cangkang ketupat.

Euis Rosyati (63), mengaku sudah lebih dari 50 tahun memproduksi cangkang ketupat dari sejak masih kanak-kanak. Hingga sekarang usaha ini turun temurun hingga ke anaknya. Tidak hanya musim lebaran, produksi cangkang ketupat ini menjadi mata pencaharian sehari-hari

“Sudah lama dari kecil, awalnya ibu saya, kemudian saya kemudian saya turunkan lagi ke anak saya. Memang sudah puluhan tahun kampung tersebut 90 persen mata pencahariannya adalah pembuat cangkang ketupat” tuturnya saat ditemui di Kampung Blok kupat. Jln caringin Rt 01 Rw. 013 (3/6)

Euis mengaku musim lebaran ini apalagi jelang mendekati hari H produksi membludak bahkan mencapai 3 kali lipat dari produksi biasanya

“Biasanya dalam satu hari hanya memproduksi 1000 cangkang kupat, tapi jelang lebaran ini dalam 1 hari mencapai 3000 cangkang dan alhamdulillaah setiap hari selalu ludes terjual” tuturnya

Ada dua jenis cangkang yang diproduksi yaitu cangkang ketupat hijau dan cangkang ketupat kuning yang menjadi ciri khas lebaran. Dari harga terdapat perbedaan yang signifikan. Untuk cangkang ketupat hijau dijual dengan harga Rp. 2000 per 10 cangkang, sedangkan cangkang ketupat kuning Rp 6000 per 10 cangkang

“Sebenarnya lebih enak yang hijau, lebih harum ke kupatnya. Namun karena ciri khasnya lebaran lebih estetika yang berwarna kuning jadi ini lebih mahal. Untuk hari-hari biasa saya dan anak saya biasa produksi yang hijau” tuturnya

Sementara itu, anaknya, Kurniawan (38) menuturkan dalam satu minggu sekali pasokan daun kelapa dikirim dari Tasik dalam per ikat. Harga daun kelapa berwarna kuning sebesar Rp. 700 ribu hingga Rp 800 ribu sedangkan daun kelapa hijau Rp. 500 ribu

“Kenapa harganya lebih mahal yang kuning karena dari harga daun lebih jauh berbeda. Namun yang kuning tidak tahan lama, paling hanya kuat sehari atau dua hari” tuturnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan