Dari Biasa Menjadi Luar Biasa

BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) III Bidang Pemasaran Pariwisata. Kegiatan tersebut rencananya akan berlangsung di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera Nomor 51 Bandung, Rabu (16/12) mendatang.

Kepala Bidang Pemasaran, Iwan Darmawan, menyebutkan rakor mengambil tema ”Dari Biasa Menjadi Luar biasa Berpikir, Bertindak, Menghadapi  Perubahan Pariwisata Jabar di luar Nalar”.  Menurutnya, kegiatan ini penting untuk diikuti seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat, untuk bersama-sama menyamakan persepsi. Apalagi sebut Iwan, pada Rakor ini juga akan menghadirkan sejumlah pembicara yang kompeten di bidang pariwisata.

Salahsatu agenda yang akan dibahas berkaitan dengan judul The Magnificent Seven (tujuh yang luar biasa). Dimana pada kesempatan itu, sebut dia, akan dibahas berkaitan analisis pasar, evaluasi kinerja pemasaran, strategi pemasaran pariwisata Jabar, calendar of event  Kabupaten/Kota Jabar, nomedic  traveler dan digital tourism, wonderfull west java, dan strategi promosi BIJB.

”BIJB masuk dalam agenda pembahasan dikarenakan akan memanfaatkan promosi Bandara terutama Aksebilitasnya,” kata Iwan dalam siaran pers diterima redaksi, kemarin (19/12).

Tujuan lain dari diselenggarakannya Rakor ini juga, agar kabupaten dan kota dapat menyelenggarakan sebuah festival dengan baik.  Tidak hanya bagaimana menyelenggarakannya, tapi memahami pentingnya penyelenggaraan sebuah festival, yang pada akhirnya muaranya pada peningkatan ekonomi makro.

”Paling tidak, cara berpikirnya menjadi sama dalam sebuah perencana calendar of event di Jabar,” sebutnya.

Hal menarik dalam penyelenggaraan Rakor ini, yakni seluruh peserta diwajibkan mengenakan kain blue jins sebagai bentuk dukungan pada produsen blue jeans di Kota Bandung. Iwan menyebutkan, penggunaan pakaian ala cowboy (blue jeans local) ini bukan hanya apresiasi dan dukungan pada pengusaha kain blue jeans Bandung, tapi untuk mengangkat kembali Kota Bandung sebagai kota (mode) jeans.

”Syaratnya harus kain jeans lokal, walaupun alam cowboy,” katanya. (him/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan