Dewi Minderan, Isur Dikutuk Sulit Jodoh

Penyebab banyaknya warga albino di suatu kampung, kata Stefani, adalah terjadinya perkawinan orang-orang yang masih mempunyai hubungan keluarga sehingga gennya mirip-mirip. Perkawinan seperti itu semestinya dihindari untuk menjauhkan dari kelainan genetik pada keturunannya kelak.

’’Banyaknya albino di Ciburuy itu bisa jadi karena perkawinan antara orang-orang yang masih mempunyai hubungan genetika,” tandasnya.

Orang yang mengalami albino, menurut Stefani, rata-rata memiliki permasalahan pada mata. Karena masalah genetik, diperkirakan hal tersebut sulit disembuhkan. Yang bisa dilakukan, bagaimana upaya pencegahannya agar tidak muncul albino lagi.

’’Orang-orang albino harus kita lindungi. Mudah-mudahan pemerintah lebih peduli kepada mereka. Karena mereka butuh support agar bisa hidup seperti yang lain,” harapnya.

Terkait warna kulit, orang yang tidak memiliki pigmen (albino) seharusnya tak boleh terkena sinar matahari. Sebab, orang tanpa pigmen tidak memiliki proteksi sama sekali dan memiliki risiko tinggi pada kanker kulit.

’’Kulit orang albino yang menjadi merah itu berarti luka bakar. Itu risiko kanker kulitnya tinggi. Karena itu, orang albino jangan sering terpapar matahari. Ini kelainan genetik, tidak bisa diapa-apain,” tutur Stefani. (*/c5/c10/ari/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan