Indag Ajak Cintai Produk Indonesia

BANDUNG – Serbuan barang impor akan menjadi tantangan tersendiri bagi produk lokal. Menyikapi fenomena itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jawa Barat terus mengkampanyekan program Aku Cinta Indonesia.

Kepala Indag Jawa Barat, Mohamad Arifin Soedjayana hal itu sebagai upaya menumbuhkan kesadaran agar masyarakat lebih memilih membeli produk lokal. Dikatakan dia, dengan membeli produk lokal, masyarakat berpartisipasi membantu para pengusaha kecil di wilayah masing-masing. Selain itu, konsumsi produk lokal juga dinilai sebagai upaya membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Arifin menyebutkan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, pemerintah telah menerbitkan regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDM) untuk pengadaan barang dan jasa.

”Gerakan beli dan bela produk Indonesia serta Aku Cinta Indonesia tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat. Oleh karena itu masyarakat harus berperan aktif dalam mendukung gerakan ini,” kata Arifin di Bandung kemarin (8/5).

Kegiatan sosialisasi dan koordinasi terus dilakukan pemerintah melalui kelompok kerja yang dibentuk ditingkat nasional, provinsi serta kabupaten/kota. Indag Jawa Barat menilai masyarakat seharusnya bangga terhadap produk dalam negeri. Sebab, jika masyarakat mau menggunakan produk lokal, maka roda perekonomian tidak akan berjalan di masyarakat.

”Oleh karena itu, kita harus bangga dengan produk lokal dan kita harus menggunakan produk-produk yang dibuat dan di produksi oleh usaha kecil menengah yang ada dimasing-masing wilayahnya,” kata dia.

Arifin mengatakan, jumlah produk dalam negeri khususnya Jawa Barat yang berhasil di ekspor ke luar Negeri sampai saat ini masih didominasi produk olahan. Produk olahan tersebut paling banyak dilakukan pelaku industri. Dirinya mengklaim, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mengalami peningkatan pada triwulan ketiga 2018 dengan adanya ekspor produk lokal.

”Pertumbuhan ekonomi kita cukup naik yaitu 6,02 persen dan raportnya cukup bagus karena masih di atas rata-rata Nasional yang hanya 5 persen,” kata dia.

Maka dari itu, pihaknya sangat mengharapkan masyarakat bisa lebih bangga dalam membeli dan menggunakan produk dalam Negeri. Sebabnya, konsumsi masyarakat terhadap produk lokal akan mendukung perkembangan ekonomi di Indonesia khususnya Jawa Barat. Selain itu, Arifin meminta masyarakat mampu menjadikan penggunaan produk lokal sebagai tauladan bagi masyarakat dilingkungannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan