Ajak Berpolitik Dewasa dan Elegan

BANDUNG – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetyani Heryawan meminta agar semua pihak mampu berpolitik secara de­wasa dan elegan. Kedua hal itu dinilai perlu untuk men­jaga kondusivitas Pilkada di Jawa Barat.

Hal tersebut menanggapi banyaknya laporan dari ber­bagai pihak yang terkesan memojokan pasangan Sud­rajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) sebagai Calon Gubernur (Ca­gub) dan Calon Wakil Gu­bernur (Cawagub) Jawa Barat 2018.

Netty menilai, kun­jungan yang dila­ku­kan Cagub Sudrajat ke sebuah Rumah Sakit di kawa­san Suka­bumi beber­apa wak­tu lalu bukanlah merupakan sebuah kampanye. Sebab, se­buah kegiatan bisa disebut kampanye jika ada bentuk agitasi, provo­kasi serta aja­kan untuk memilih pasangan tertentu dengan me­maparkan visi-misi se­bagai kandi­dat Pilgub Jawa Barat 2018.

”Yang dilaku­kan Paslon Asyik itu adalah me­lihat seperti apa kondisi di rumah sakit sebagai bahan untuk memperkaya visi-misi, artinya di situ tidak melaku­kan visi-misi,” kata Netty ke­pada Jabar Ekspres, kemarin (5/4).

Sementara itu, terkait du­gaan adanya pemberian kaos pasangan Asyik yang dilaku­kan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan terhadap kepala sekolah, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), dirinya mengaku telah berbincang dan bertanya langsung Ke­pala Disdik Jabar, Ahmad Hadadi. Sebab, dirinya men­dengar sempat terjadi unjuk dengan tuduhan adanya pembagian kaos yang dila­kukan Ahmad Heryawan kepada para kepala sekolah.

”Aduh, Kang Aher (Ahmad Heryawan, Red) untuk me­nyelesaikan masa jabatan sampai Juni aja masih ba­nyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Mana mun­gkin ngurusin nyetak-nyetak kaos terus diba­gikan ke kepala sekolah,” urainya.

Selain itu, terkait tudu­han yang dutujukan kepada ASN Disdik Jabar dengan dugaan kampanye meng­gunakan simbol-simbol yang ber­kaitan dengan pa­sangan Asyik se­perti penggunaan nomor tiga adalah bagian edukasi untuk meny­uksekan program keluarga beren­cana dari pe­merintah pusat. Tiga hal yang ditekankan pemerintah ialah no free sex, no drugs, no hiv aids yang sekarang menjadi masalah besar bagi generasi muda.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan