Diaudit PWC, Jaga Kepercayaan Publik

Dengan adanya transpa­ransi, Maruarar berharap ke depannya sepak bola Indo­nesia mampu menjadi se­buah industri yang menjan­jikan. ”Gimana mau dipercaya oleh publik, kalau pertanding­annya tidak transparan ada pengaturan skor dan lain sebagainya. Saya bayangkan nanti di Indonesia itu ada klub yang bisa go public. Tentu harus transparan, karena in­dustri itu harus sehat. Di negara negara lain bisa begitu, kok di Indonesia tidak. Bisa kok, karena Presiden Jo­kowi meminta agar kita me­nerapkan trans­paransi,” kata Maruarar Sirait.

Se­lain pemain dan jajaran manjerial yang bisa bersikap sportif dia pun berharap hal serupa terjadi pada penon­tonya. Dia menyontohkan pada pertandingan Piala Presiden 2017, supporter Persib Bandung meraih peng-hargaan khusus, sebagai supporter terbaik. Salah­satu alasan Maruarar mem­berikan penghargaan pada Persib saat itu, karena baik pemain maupun penonton telah bersikap sportif.

”Tahun 2017, saya mem­beri penghargaan pada bobo­toh sebagai supporter Persib terbaik. Kenapa? Karena waktu itu, kalah tapi tidak anarkis. Jadi saya sangat men­ghargai sekali. Makanya saya sebagai ketua SC memutuskan tahun lalu itu memberikan supporter terbaik pada Persib. Kalah waktu itu kan, tidak masuk final, tapi bisa tertib dan tenang. Jadi itu point saya,” ungkapnya.

Tak hanya jadi ajang bisnis bagi para bor­jouis belaka, Pertan­dingan Piala Presi­den pun berdampak pada pedagang kaki lima dan aso-ngan. Setidaknya pada pertandingan antara Persib dan PSM ter­catat ada 636 pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar stadion, selain itu ter­dapat 349 pedagang asongan.

”Kita berharap ekonomi kerakyatan dari adanya pertan­dingan Piala Presiden ini. Lihat saja PKL dan pedang asongan nanti kita umumkan pada menit ke 70. Pada saat waterbreak kedua. Kenapa? Karena kita harus ada man­faatnya bagi rakyat kecil kan,” sambungnya.

Maruarar berharap dari pertandingan Piala Presiden ini bisa menjadikan ajang tontonan yang bagus dan berkualitas bagi generasi muda. ”Anak anak muda In­donesia itu berhak menda­patkan tontonan yang ber­kualitas bagus. Menghibur, tapi berkualitas. Selain itu ini merupakan ajang prestasi, mudah mudahan dengan adanya pertandingan ini. Nantinya ditemukan bibit unggul persepakbolaan In­donesia,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan