jabarekspres.com, SOREANG – Sebanyak 1.302 Kafilah Ikuti MTQ ke-44 tingkat Kabupaten Bandung Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-44 tingkat Kabupaten Bandung, yang diselenggarakan pada tanggal 28 – 30 September 2017 di wilayah Kecamatan Soreang, diikuti 1.302 orang kafilah yang berasal dari perwakilan 31 kecamatan.
Ajang yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini merupakan seleksi untuk mencari qori dan qori’ah terbaik untuk mewakili Kabupaten Bandung pada MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2018.
Bupati Bandung, Dadang M. Naser, secera resmi membuka kegiatan tersebut di Gedung Mohamad Toha Soreang, Kamis (28/9). Dalam sambutannya Bupati mengatakan bahwa pada hakekatnya pelaksanaan MTQ ini adalah upaya membina ukhuwah Islamiyah dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan syiar Islam di Kabupaten Bandung.
“Momentum pelaksanaan MTQ merupakan sarana pembelajaran dan evaluasi bagi masyarakat dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan yang dimulai dari pemahaman dalam membaca dan menulis Al-Qur’an secara baik dan benar,” kata Dadang saat kegiatan MTQ.
Menurutnya, selaras dengan visi religius, sehingga, kegiatan ini mengandung pengertian bahwa nilai, semangat dan kaidah agama Islam, harus menjiwai, mewarnai, menjadi ruh dan karakter serta pedoman seluruh aktivitas kehidupan dengan tetap menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan kehidupan antar umat beragama.
“Ketika Al-Qur’an digaungkan, maka sebenarnya kita sedang mengagungkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kesalehan sosial, nilai-nilai yang mengutamakan pembelaan pada yang fakir, pada yang miskin, bukan nilai-nilai keserakahan,” ucapnya.
Dadang merasa prihatin terhadap perkembangan di masyarakat saat ini yang mudah mencela, mengumpat, merendahkan orang lain, mengejek, mengabaikan sopan santun, ungkapan-ungkapan pedas, ujaran kebencian yang bertebaran luar biasa khususnya di ranah media sosial.
“Dengan diselenggarakannya MTQ ini tentunya kita berharap Al-Qur’an bukan hanya dilombakan tapi bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar dapat membentengi diri dari pengaruh negatif perkembangan jaman, menjadi pedoman hidup dan menjadi karakter masyarakat Kabupaten Bandung yang mayoritas beragama Islam,” ungkapnya.
Dadang pun mengatakan, bahwa dirinya sangat berterimakasih kepada para ulama, para kiyai dan atas kerjasama yang kondusif dengan Kementerian Agama dalam upaya mengaplikasikan Al Qur’an dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Bandung.