Adjat: Satu Untuk Sebelas, Sebelas Untuk Satu

Raphael Maitimo juga menjadi sorotan kemarin. Dia menjadi satu pemain yang berhasil mencetak hattrick saat melawan Gresik United mengaku, soliditas pemain sudah sangat terjaga. Dia berharap, semua bisa menjaga hal itu.

”Dan saya pun diberikan kesempatan untuk mencetak gol oleh coach Jose (Herrie Setyawan, Red).

Menyikapi buruknya penampilan Persib di paruh pertama, Herrie Setyawan mengatakan, sepeninggal Djadjang Nurjaman Persib memang saat itu krisis pemain depan. Makanya, skema yang dijalankan adalah semua bisa bermain menyerang.

”Semua bisa jadi striker. Dan itu bisa dibuktikan saat ini,” ucapnya.

Di sisi lain Atep Rizal, kapten Persib mengatakan, kehadiran para senior kami seperti Kang Adjat Sudrajat sungguh membanggakan. ”Legenda Persib di masanya tersebut tentunya dapat memotivasi kami untuk bermain lebih baik dan solid. Utamanya militansi dan loyalitasnya dalam membela Persib,” jelas Atep.

Dia juga berharap, semoga doa bersama untuk Kebangkitan Persib Bandung bersama anak yatim tersebut mendapatkan berkah. ”Sehingga kami dapat bermain dengan semangat kebersamaan dan militan,” tandasnya.

Sebagai gambaran, Persib yang awalnya merupakan perserikatan amatir akhirnya menjadi klub professional setelah terbentuknya sebuah badan hukum bernama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) pada akhir Desember 2008. Sejak saat itu, Persib tidak lagi mendapatkan kucuran dana pengelolaan dari pemerintah. Melainkan dari pengelolaan usaha di bawah naungan PT PBB.

Seiring berjalannya waktu, PT PBB berhasil menjadi salah satu pengelola klub professional terbaik di Indonesia. Profesionalitas membawa prestasi cukup membaik pada KompetisiLiga Super Indonesia I/2008-2009.

Untuk kali pertama Persib diracik pelatih local dari luar Bandung Jaya Hartono yang membawa Persik Kediri menggondol Piala LI IX/2003 dipanggil melatih Persib. Pada era Jaya, Persib meraih peringkat tiga dalam kompetisi yang menggunakan format satu wilayah.

Setelah puasa gelar selama 19 tahun, Persib akhirnya menjadi juara Liga Super Indonesia 2014 di bawah kendali pelatih lokal, Djadjang Nurdjaman. Persib mengalahkan Persipura Jayapura melalui drama adu penalti babak final di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Selain mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia untuk kedua kali, Djadjang juga mengukir rekor sebagai legenda hidup karena berhasil mengantarkan Persib menjadi juara sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan