Sekda KBB Minta Para Pejabat jadi Panutan Keluarga

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Keberhasilan pejabat saat bekerja di kantor dapat dilihat dari keberhasilan memimpin keluarganya. Sehingga, ketika ada pejabat yang terbukti buruk dalam mengelola keluarga, tentu kepemimpinan di kantornya pun akan buruk. Hal itu diungkapkan Sekda Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya di Ngamprah, kemarin.

Menurut Maman, managemen di keluarga tidak jauh dalam melakukan managemen di dalam pekerjaan atau di kantor. Pemerintah daerah juga terus melakukan pembinaan kepada para pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat agar tetap harmonis dan bisa memimpin keluarga dengan baik. “Kami terus mengingatkan para pejabat agar bisa memimpin keluarga dengan baik kendati disibukan dengan sejumlah pekerjaan di kantor,” kata Maman.

Sesuai perintah Bupati Bandung Barat Abubakar kepada dirinya selaku pembina Korpri, diharuskan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) memiliki sikap tanggung jawab disiplin baik di kantor saat bertugas maupun saat memimpin di keluarganya. “Sebagai PNS harus bersikap baik, humanis, dan menjadi panutan keluarganya. Karena kalau memimpin keluarga saja buruk dan hancur, sudah dipastikan kerja di kantornya juga bakal hancur,” tegasnya.

Makanya, kata Maman, pada saat pelantikan pejabat dalam pembentukan SOTK 2017 lalu, istri para pejabat diikutsertakan untuk melihat langsung pekerjaan suami saat bekerja di kantor. Dengan cara itu, para istri juga akan mengetahui tugas dari suami saat melayani masyarakat di kantornya masing-masing. “Para istri juga bisa melihat langsung beban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh suaminya. Para istri harus ikut mendukung kesibukan suaminya,” terangnya.

Maman yang juga sebagai pembina Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bandung Barat menjelaskan, kunci keharmonisan dalam berumah tangga terletak pada peran seorang istri yang senantiasa memberikan kenyamanan serta kepercayaan penuh kepada suaminya. “Dalam membina rumah tangga peran istri sangat dominan dalam menciptakan keharmonisan, kenyamanan serta kepercayaan seluruh anggota keluarga,” ujar Maman.

Menurutnya, untuk terciptanya sebuah keharmonisan tidak hanya mengandalkan cinta semata tetapi juga harus dibarengi dengan karakter, perilaku serta etika yang santun, sehingga melahirkan kenyamanan dan menumbuhkan kepercayaan. Tapi, kata dia, dalam sebuah rumah tangga, kualitas cinta dan kasih sayang tidak kalah pentingnya. Karena kehadiran cinta diantara insan yang menjalin sebuah hubungan tidak bisa dipaksakan. Dengan demikian kualitas cinta juga harus selalu terjaga dan dipertahankan. “Seorang istri juga harus membangun cara berpikir yang positif, jangan terlalu mengedepankan pikiran negatif yang bisa melahirkan perdebatan dan perpecahan dalam sebuah hubungan,” pungkasnya. (drx/bun)

Tinggalkan Balasan