Bertemu Saja Sulit, apalagi Ngeseks

’’Saya tidak ingin terdengar terlalu sinis soal itu (kehadiran WAGs). Tetapi, kami berada di sana untuk mencoba dan bersaing,” ujar Martin O’Neill, manajer Republik Irlandia, seperti dilansir Mirror.

Dia tidak ingin pemainnya merasa seperti dikungkung dalam base camp mereka di Versailles. Mengingat pentingnya berkonsentrasi terhadap kompetisi, mantan manajer Sunderland itu berharap Robbie Keane dkk bisa mengerti prioritas mereka bagi tim.

’’Ini adalah kompetisi yang sangat besar. Mungkin kesempatan (bermain) tidak akan kembali lagi ke beberapa pemain lagi. Jadi, kamu harus memberikan semuanya,’’ tambah O’Neill.

Republik Irlandia memang berada di grup yang tentu tidak ringan. Bersama Belgia, Italia, dan Swedia, tim yang O’Neill besut sejak 2013 itu bakal menghadapi jalan terjal untuk lolos dari grup E. Namun, apabila mereka berhasil, manajer 64 tahun itu bakal memberikan hadiah extra-time untuk melepas rindu dengan pasangan masing-masing.

’’Ketika kami di sana (Prancis), maaf, itu adalah pertandingan. Apabila kami bisa melewati babak selanjutnya, mereka akan mendapat kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang lain,” kata O’Neill. Selain hadiah extra-time apabila lolos dari penyisihan grup, Republik Irlandia tidak akan melarang para pemain untuk bertemu dengan keluarga apabila ada keadaan yang mendesak.

Namun, aturan tersebut justru tidak disepakati oleh asisten pelatih Republik Irlandia Roy Keane. Mantan bintang Manchester United itu menganggap dukungan keluarga sangat penting bagi pemain.

’’Kami bekerja dengan tim senior dan memperlakukan mereka sebagai seorang pria dewasa. Apabila ada kesempatan untuk mereka bertemu dengan keluarga, saya pikir itu bukan masalah, asal mereka tidak melakukan hal-hal konyol,” ujarnya. (okt/c11/tom/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan