Indonesia Belum Siap Bangun PLTN

bandungekspres.co.id, COBLONG – Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Dr. A. Sonny Keraf menilai Indonesia belum siap membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam waktu beberapa tahun ke depan. Bahkan, PLTN berisiko tinggi di Indonesia karena terletak di daerah ring of fire yang rawan gempa.

Sonny mengatakan, selain gempa, potensi uranium Indonesia juga sedikit. Itu tidak ekonomis untuk ditambang sehingga harus impor uranium. Selain itu, Indonesia belum menguasai teknologi pembangkit listrik tersebut. Alasan lainnya adalah biaya investasi dan harga listrik dari PLTN akan lebih mahal karena daerah gempa menimbulkan biaya risiko.

’’Energi nuklir tak perlu digunakan karena Indonesia mempunyai sumber daya energi terbarukan yang dapat menggantikan peran PLTN,” kata Sonny, di sela kegiatan Seminar Nasional ’Optimalisasi Pengembangan Energi Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan’, di Aula Timur Institut Teknologi Bandung, kemarin.

Sonny memaparkan, Indonesia bisa memanfaatkan potensi energi terbarukan dari CPO, air laut yang berpotensi 240 ribu megawatt, dan panas bumi. Dirinya memaparkan, DEN belum berani memprospek PLTN. Pasalnya, ketersediaan listrik  masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. ’’Sebaiknya pemerintah harus lebih mengembangkan energi terbarukan dengan usaha yang lebih besar. Sehingga tidak perlu lagi dibuat PLTN,’’ jelas Sonny.

Sementara itu, Rektor ITB Prof. Dr. Kadarsah Suryadi menegaskan. Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada energi konvensional. Dikarenakan energi ini perlahan akan habis dan tidak bisa dikembalikan lagi. Tingginya penggunaan energi di suatu negara berbanding lurus dengan tingginya indeks pembangunan. Menurutnya, indeks pembangunan manusia diukur dari tiga faktor yakni kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan dimana ketiga faktor tersebut berkaitan erat dengan penggunaan energi. ’’Jika hingga 2030 tidak ada tindakan konkrit seperti pencarian cadangan energi baru, maka cadangan energi Indonesia akan habis,’’ pungkasnya. (dn/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan