Sajikan Sudut Pandang Berbeda

bandungekspres.co.id, ASTANAANYAR – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat bersama Forum Film Bandung (FFB Community) menggelar diskusi dan nonton bareng film Wa’alaikumussalam Paris, di Museum Sri Baduga, kemarin.

Komandan FFBComm Raja Lubis mengatakan, dipilihnya film Wa’alaikumussalam Paris ini, karena film yang baru tayang di bioskop secara reguler pada Maret 2016 ini mampu menyajikan sudut pandang yang berbeda dengan pesona latar luar negeri yang akhir-akhir ini marak dijadikan lokasi syuting oleh sineas Tanah Air.

’’Kegiatan diskusi dan nonton bareng ini  sebagai aalah satu bentuk apresiasi terhadap karya perfilman nasional dengan tujuan menggerakan minat anak-anak muda untuk peduli terhadap film nasional melalui FFBCom,” katanya, dalam gelaran diskusi tersebut.

Pada kesempatan sama, sutradara film tersebut, Benni Setiawan yang didampingi Joe ’P-Project’ yang ikut bermain dalam film tersebut memaparkan, film besutannya menceritakan tentang mimpi seorang Itje (Velove Vexia), gadis dari Desa Bojong yang ingin pergi liburan, belanja, dan swafoto di Paris. Oleh karenanya, dia menikah dengan seorang Ement (Nino Fernandez) bule asal Perancis yang akhirnya menjadi seorang muallaf.

Mimpi Itje bagaikan merefleksikan bagian dari kultur warga desa Indonesia yang memang masih melihat pesona “bule” sebagai sesuatu yang wah, dan bisa dijadikan senjata pamer bagi tetangga sekitar desa. ’’Perjalanan Itje ke Paris rupanya tidak seindah yang dibayangkan,” ungkapnya.

Benni menjelaskan, menilik judul film tersebut justru tidak akan menarik penonton untuk pergi ke bioskop, dimana pertama adalah unsur religi yang tampak dari kalimat wa’alaikumsalam. Menurutnya, hampir sebagian besar film berjudul religi hanya menjadi teknik marketing yang pada akhirnya muatan tidak sejalan dengan judul filmnya. ’’Mestinya film ini berunsur film komedi, tapi kami jamin banyak makna dan manfaat yang bisa diambil dari film tersebut,” pungkasnya. (dn/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan