PT KCIC Segera Tuntaskan Pembebasan Lahan

bandungekspres.co.id , CIKALONGWETAN – Persoalan pembebasan lahan milik warga yang terdampak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di wilayah Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat secepatnya akan diselesaikan.

PT Kereta Cepat Indonesia-China mengupayakan secepatnya akan menuntaskan permasalahan pembebasan lahan milik warga. Pasalnya, saat ini PT KCIC masih melakukan koordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah yang terdampak proyek kereta cepat ini. ’’Kami akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pembebasan lahan milik warga,” kata Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi melalui Humas PT KCIC Febriyanto saat dihubungi, kemarin.

Menurut Febriyanto, saat ini pihaknya sudah melakukan proses pembangunan infrastruktur secara bertahap di lahan yang benar-benar tuntas menyangkut dengan soal pembebasan lahan tepatnya di lahan milik PTPN VIII. ’’Lahan yang sudah jelas seperti lahan milik PTPN VIII tentu kita sudah bangun infrastrukturnya. Lahan ini juga sudah mendapatkan izin pembangunan dengan panjang 5 kilometer dari Kementerian Perhubungan,” paparnya.

Selain persoalan pembebasan lahan warga, kata dia, pihaknya juga saat ini tengah berupaya meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait dengan perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW). Hal ini perlu dilakukan agar keberadaan Kereta Cepat ini sesuai dengan aturan atau RTRW yang sudah ditetapkan. ’’Perubahan RTRW terlebih dahulu harus dilakukan,” singkatnya.

Sementara, kereta cepat Jakarta-Bandung yang lokasi persinggahan (transit oriented development/TOD) berada di Perkebunan Teh Mandalawangi Maswati di Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Dari luas total perkebunan teh yang mencapai 2.800 hektar, sebanyak 1.270 hektar di antaranya akan dijadikan untuk pengembangan kawasan lokasi kereta cepat.

Terpisah, sejak dilakukannya groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo untuk pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Perkebunan Maswati, Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat membuat harga tanah di wilayah Cikalongwetan tepatnya di Desa Rende mengalami kenaikan cukup tinggi. Harga tanah yang semula per patok (400 meter) hanya Rp 15 juta menjadi Rp 60 juta.

Ketua Karang Taruna Desa Rende Kecamatan Cikalongwetan Fitriana membenarkan, jika saat ini harga tanah melambung tinggi. Hal ini diakibatkan dengan adanya pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Bahkan, selain itu akan dilakukan penataan kota terpadu yang disebut dengan Kota Walini. ’’Memang harga tanah langsung naik dengan rencana proyek ini,” tukasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan