Dinsos Kota Bandung Latih Keterampilan PMKS

bandungekspres.co.id – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung tidak pernah berhenti melakukan kegiatan penjangkauan kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Dinsos aktif menyosialisasikan penyandang masalah kesejahteran sosial.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Agie Giyatmiko Sugiat mengatakan, sosialisasi keliling program PMKS dan potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan. Sosialisasi tersebut diberikan pada para penggerak PKK, seperti ibu-ibu dalam pelatihan memasak atau membuat kerajinan tangan.

’’Kita berikan pembinaan bagi para ibu-ibu agar bisa memiliki keahlian baik dalam bidang memasak maupun bidang lainnya,’’ katanya disela kegiatan penyuluhan sosial keliling program pemberdayaan kelembagan kesejahteraan sosial di aula Kecamatan Bandung Kidul kemarin (14/3).

Agie mengungkapkan, sedangkan untuk penanganan masalah PMKS, agar mereka yang biasa mengemis maupun melakukan sesuatu hal di pinggiran jalan dan lampu merah tidak kembali turun ke jalan. Namun demikian, dalam hal ini dibutuhkan kepastian, setelah mereka ditertibkan oleh para petugas di lapangan.

’’Mereka yang kembali turun kejalan, biasanya bingung karena tidak memiliki keahlian khusus,’’ ungkapnya.

Lebih lanjut Agie menegaskan, dalam menghadapi permaslahan ini, pihaknya selalu memberikan pelatihan keterampilan dengan kepada para PMKS yang terjaring. Sehingga nantinya diharapkan mereka akan berhenti melakukan kegiatan turun ke jalan.

’’Bahkan sudah ada beberapa orang yang telah mengikuti pelatihan sudah membuka warung makanan ringan atau menjadi petugas kebersihan,’’ jelasnya.

Sementara itu camat Bandung Kidul Yayan Karnaya memaparkan, pihak Kecamatan Bandung Kidul selalu melakukan penertiban di setiap perempatan dan pintu masuk tol Buahbatu. Menurutnya rata rata mereka yang terjaring bukan semua warga Kota bandung tapi ada juga warga yang berasal dari luar Kota Bandung.

’’Saya selalu berkordiasi dengan Kecamatan Lengkong ketika akan melakukan operasi, karena wilayah kita berbatasan langsung dengan Kecamatan Lengkong,’’ paparnya.

Yayan menambahkan, dalam menyikapi permasalahan inipun, pihaknya tidak dengan melakukan cara keras. Karena, kita memiliki Perda yang harus dipatuhi juga harus melihat dari sisi kamanusiaan.

’’Rata-rata mereka yang tertangkap dan kembali turun kejalan kerena mereka merasa penghasilan menjadi pengemis lebih menjanjikan daripada jadi buruh pabrik,’’ pungkasnya. (dn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan