Berangsur Surut , Sejumlah Ruas Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Dari laporan, ketinggian banjir yang awalnya sampai 300 sentimeter pada Minggu (13/3), kini tinggal sampai 100 sentimeter. Air banjir mengalir deras di jalan-jalan permukiman menuju sungai Citarum yang semakin surut.

DI bagian lain, sebanyak 15 sekolah di Kecamatan Dayeuhkolot diliburkan akibat beberapa gedung sekolah yang berada di Kabupaten Bandung tergenang banjir. Para siswa pun belajar di pengungsian untuk menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS) pekan depan.

Kepala TU UPTD Pendidikan Kecamatan Dayeuhkolot Deden Witarsa menjelaskan, seharusnya try out (TO) digelar kemarin (14/3). Namun akibat banjir, sekolah di Dayeuhkolot terpaksa diliburkan. ”Sekolah tergenang, tidak bisa dipakai kegiatan belajar mengajar. Para siswa pun diminta belajar di rumah untuk menghadapi TO minggu depan,” jelasnya.

Deden mengungkapkan, seiring dengan surutnya genangan banjir, beberapa sekolah di Kecamatan Dayeuhkolot pun mulai dibersihkan. Diharapkan, banjir tidak kembali menggenangi sekolah. Jumlah siswa yang terpaksa diliburkan sekitar 3.000 siswa.

”Selain di Dayeuhkolot, terdapat beberapa sekolah di tempat lain yang genang banjir seperti di Baleendah dan Bojongsoang. Sedangkan sekolah di Bojongsoang yang tidak tergenang banjir dijadikan pempat pengungsian,” urainya.

Di bagian lain, untuk mengatasi masalah bencana alam banjir di Kabupaten Bandung Gubernur Jabar Ahmad Heryawan segera melalukan koordinasi untuk melakukan percepatan pembangunan kolam retensi di wilayah Kabupaten Bandung.

Menurutnya, pembangunan ini menjadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah banjir yang telah menjadi langganan rutin tiap tahunnya di wilayah Kabupaten Bandung .

”Harus segera dibangun, jangan sampai rakyat di sana menderita terus tiap tahunnya,” jelas Heryawan di Gedung Sate kemarin (14/4).

Sebetulnya, kata pria yang akrab disapa Aher ini, rencana pembangunan kolam retensi ini telah diajukan ke pemerintah pusat dan siap dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan disposisi oleh Balai Besar Wilayah Citarum.

Selain itu, langkah awal untuk terwujudnya proyek ini telah dilakukan pemerintah Jawa Barat dan Pemkab Bandung, untuk secepatnya melakukan pembebasan lahan terhadap titik-titik yang akan dibangun kolam retensi itu.

Sambil menunggu pembangunan yang dilakukan oleh pusat dirinya mengaku, pihaknya terus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kondisi Sungai Citarum. Hal ini dilakukan salah satunya yang menyangkut kebiasaan masyarakat agar tidak mengotori sungai tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan