Berangsur Surut , Sejumlah Ruas Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

bandungekspres.co.id – Genangan banjir yang diakibatkan luapan air sungai Citarum, di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah mulai surut sekitar 50 sentimeter, kemarin (14/3). Bahkan, mulai kemarin jalan raya Bojongsoang-Dayeuhkolot sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Walau demikian, sejumlah titik di jalan tersebut masih tergenang banjir sampai sekitar 30 sampai 60 sentimeter. Genangan banjir masih tinggi di sekitar Jembatan Citarum. Banjir pun masih menggenangi sejumlah permukiman di Baleendah dan Dayeuhkolot.

Bupati Bandung Dadang M. Naser mengaku bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bandung tahun ini paling parah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

”Penanganan banjir lebih penting. Jadi saya batalkan rapat di Bappenas. Semoga pemerintah pusat mengerti dan saya akan ke Jakarta jika masalah di Kabupaten Bandung sudah ditangani baik,” kata Dadang di Dayeuhkolot di sela-sela pantauan pengungsi, di Kecamatan Dayeuhkolot, kemarin (14/3).

Rencananya, Dadang akan menggelar rapat di Bappenas terkait dengan pembangunan Jalan Tol Majalaya-Gedebage. Termasuk penanganan banjir dan beberapa agenda pembangunan lainnya di Kabupaten Bandung.

Tapi, dirinya perlu berada di tengah-tengah pengungsi dan masyarakat untuk mematikan berbagai kegiatan tanggap darurat yang sudah dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan.

”Saya juga perlu melihat kondisi real di lapangan untuk membuat langkah-langkah penanganan banjir yang efektif. Nanti saya juga akan bahas bersama instansi terkait,” tuturnya.

Dia menegaskan, membagikan sekitar 16 ribu bungkus untuk dua kali makanan buat para pengungsi di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Termasuk selimut, obat-obatan dan pakaian layak pakai.

Kepala BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan mengungkapkan, pihak BPBD telah membuat dua dapur umum masing-masing terdapat di GOR Inkarnas Baleendah dan Telkom University di Dayeuhkolot. Dinas Sosial dan SKPD lainnya di Pemerintah Kabupaten Bandung pun ikut menyediakan makanan bersama mahasiswa Telkom University dan relawan lainnya.

”Total pengungsi ada 15 ribu orang, sebagian mengungsinya di rumah saudara atau tetangganya. Sedangkan, makanan ini difokuskan untuk yang tinggal di pengungsian,” ungkapnya.

Dari total 35 pengungsian, lanjut Tata, terdapat 15 pengungsian utama di Dayeuhkolot dan Baleendah. Sejauh ini, warga telah mendapat layanan kesehatan dari puskesmas, tempat, sanitasi, dan air bersih. Sedangkan dapur umum ditempatkan di kampus Telkom University.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan